e). Multimedia Capability: Jurnalisme online memungkinkan tim redaksinya untuk menyertakan segala macam data dan informasi pendukung seperti teks, suara, gambar, video dan lainnya dalam sebuah produk berita
f). Interactivity: Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita, seperti penggunaan kolom komentar, share, subscribe, live chat dan lainnya.
Pada akhirnya, kita dapat memahami jika jurnalisme online saat ini sudah menjadi primadona bagi masyarakat luas untuk memperoleh berita atau informasi. Penetrasi internet, teknologi komunikasi, kebutuhan berita yang semakin massif, seolah-olah ingin mengukuhkan bahwa jurnalisme yang satu ini tidak bisa dibendung dan akan selalu mendapatkan tempat yang paling banyak menjadi pilihan bagi masyarakat untuk menikmati dan mencari tahu informasi penting serta seputar keadaan yang terjadi.Â
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah sudah seberapa siapkah masyarakat mampu memiliki sikap yang bijak dalam memilih dan mengkonsumsi produk-produk berita online yang banyaknya tak terbendung serta tidak semua dari mereka sarat akan esensi jurnalisme yang baik dan membangun bagi kehidupan masyarakat?
Daftar Pustaka:
Lister, Martin. et al. (2009). New Media: A Critical Introduction. New York: Routledge.
McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba Humanika.
Uchjana, O. (2003). Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H