Dalam tatanan ekonomi makro, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Wikipedia.
Sejak terjadi pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal ke-1 2020, Menteri keuangan Sri Mulyani sudah menyampaikan bahwa, suatu negara akan mengalami resesi ketika selama 2 kuartal dalam satu tahun, pertumbuhan ekonominya negatif, kitapun harus siap. Kuartal ke-2 tahun 2020, Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar minus 5,32%. Pada awal bulan September 2020 Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksi, hingga akhir tahun, pertumbuhan ekonomi berada di kisaran -1,1 persen hingga tumbuh positif 0,2 persen.Kompas.com.
Tidak terlalu jauh dari prediksi Bu Sri Mulyani, disadur dari Kompas.com, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan, untuk kuartal ke-3 tahun ini, pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi bakal mengalami kontraksi di kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1 persen.
Artinya saat ini kita sudah mengalami resesi ekonomi. Tidak perlu menunggu pengumuman, harus siap.
Angka-angka minus itu urusan pemerintahlah untuk mengatasinya. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai individu, masyarakat dan keluarga menyikapinya? Yang pasti menurut saya, resesi bukan kiamat dan akhir segalanya. Memang ada angka negatif di sana, yang berasumsi buruk/jelek. Namun dari semua aspek yang ada, bagaimana respon positif kita menjadi lebih penting untuk survive!
Seharusnya kita sudah bangun sejak pandemic ini merontokkan ekonomi negara-negara lain, karena pasti akan terjadi di wilayah kita, tinggal menunggu waktu giliran saja. Apakah perlu panik? Itu manusiawi.
Mari kita mengukur "kekuatan" ekonomi kita/keluarga, dengan memeriksa kesehatan keuangannya. Seharusnya, jika perencanaan keuangan dilakukan dengan benar, saat inilah waktunya menikmati "kebenaran" atas perencanaan keuangan tersebut.
Mari kita resapi apa yang sudah OJK sosialisasikan melalui buku "Perencanaan Keuangan Keluarga".
Jika di dalam dunia kesehatan, pemeriksaan tubuh dilakukan melalui proses pemeriksaan kesehatan secara medis, maka di dalam dunia keuangan dikenal dengan proses pemeriksaan kesehatan keuangan atau periksa dompet.