Mohon tunggu...
Thomas Aristiawan
Thomas Aristiawan Mohon Tunggu... Petani - Salah Satu Staf di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Seorang manusia biasa yang berusaha hidup lebih baik untuk menjadi baik sesuai kehendak Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Hermeneutik, dari Pendekatan Historis ke Prespektif Postmodern

14 Oktober 2024   11:57 Diperbarui: 14 Oktober 2024   12:03 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peralihan ke Perspektif Postmodern

 Dalam transisi menuju perspektif postmodern, beberapa perubahan kunci terjadi:

 1. Makna yang Fleksibel dan Dinamis

Pemikiran postmodern menekankan bahwa makna tidak statis. Sebaliknya, makna teks terbentuk melalui interaksi antara teks dan pembaca, yang dipengaruhi oleh konteks sosial, budaya, dan individu. Hal ini berarti bahwa makna dapat bervariasi secara signifikan antara pembaca yang berbeda, bahkan ketika mereka membaca teks yang sama.

 2. Pluralisme dan Keberagaman Perspektif

 Hermeneutika postmodern mengakui keberagaman suara dan perspektif. Dalam konteks teologi, ini berarti bahwa berbagai tradisi dan interpretasi harus diakui dan dihargai. Misalnya, pembaca dari latar belakang budaya yang berbeda mungkin menemukan makna yang berbeda dalam teks-teks suci, dan semua interpretasi tersebut memiliki nilai yang sama dalam dialog teologis.

3. Dekonstruksi dan Ambiguitas

Pemikiran Derrida tentang dekonstruksi menyoroti ambiguitas dalam bahasa dan teks. Ia berargumen bahwa makna tidak pernah sepenuhnya dapat ditangkap, karena setiap teks memiliki ketidakpastian dan kerentanan terhadap interpretasi baru. Ini membuka ruang untuk pemahaman yang lebih inklusif dan adaptif terhadap teks, di mana makna terus berkembang seiring dengan konteks dan pengalaman pembaca.[8] 

4. Dialog dan Interaksi

Perspektif postmodern menempatkan penafsiran sebagai proses dialogis yang melibatkan interaksi antara teks, penulis, dan pembaca. Ini menciptakan ruang untuk diskusi dan refleksi yang lebih kaya tentang makna dan relevansi teks dalam konteks kontemporer.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun