Mohon tunggu...
Thomas Aristiawan
Thomas Aristiawan Mohon Tunggu... Petani - Salah Satu Staf di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Seorang manusia biasa yang berusaha hidup lebih baik untuk menjadi baik sesuai kehendak Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Hermeneutik, dari Pendekatan Historis ke Prespektif Postmodern

14 Oktober 2024   11:57 Diperbarui: 14 Oktober 2024   12:03 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendekatan ini mengedepankan pandangan bahwa penafsir harus bersikap objektif dan tidak membawa bias pribadi dalam proses interpretasi. Ini dilakukan dengan mengikuti metode yang sistematis dan berdasarkan pada data historis yang ada.

 

Kritik Terhadap Pendekatan Historis

Meskipun pendekatan ini memberikan alat yang berharga untuk memahami teks, ia juga menghadapi beberapa kritik:

 1. Keterbatasan Pemahaman

 Kritikus berargumen bahwa pendekatan historis terlalu membatasi pemahaman terhadap teks. Dengan fokus yang kuat pada maksud penulis dan konteks sejarah, penafsir mungkin mengabaikan makna yang muncul dalam interaksi dengan pembaca. Dalam pandangan Gadamer, pemahaman adalah proses dialogis yang melibatkan fusi antara horizon pengetahuan penulis dan pembaca.[7] 

 2. Kehilangan Keterkaitan dengan Pembaca

Pendekatan historis dapat mengabaikan pengalaman dan konteks pembaca saat ini. Dalam dunia yang berubah cepat, makna teks bisa sangat berbeda bagi pembaca modern dibandingkan dengan pembaca pada saat teks itu ditulis.

3. Asumsi Kebenaran Tunggal

 Pendekatan ini sering diasosiasikan dengan gagasan bahwa ada satu kebenaran objektif yang dapat diungkapkan melalui analisis historis. Kritik terhadap pandangan ini muncul ketika pemikiran postmodern mulai berkembang, yang menekankan bahwa kebenaran tidak bersifat absolut dan dapat bervariasi tergantung pada perspektif.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun