Mohon tunggu...
Thomas Ferdi Leihitu
Thomas Ferdi Leihitu Mohon Tunggu... Bankir - stay healthy, happy, believe

Semoga meinginspirasi dan bernilai

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tiga Sadar Resep Stabil

16 April 2020   12:51 Diperbarui: 16 April 2020   12:51 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk SADAR KESEHATAN bentuknya kenali diri kita dan lingkungan. Buat profil diri kita, ayah, ibu, istri, anak, saudara kita segera. Bisa dibuat tulisan di Word/notes atau di Agenda direkap. Apakah keluarga kita ada yang umurnya 50 tahun keatas, catastrophic, punya riwayat sakit paru, atau saat dibuat profil sedang sakit. Seluruhnya harus tercatat. Maka selanjutnya ambil keputusan, apa bisa dilakukan Work From Home(WFH) atau tetap Work From Office(WFO). 

Kemudian di lingkungan kita, apa jarak masih terlalu rapat antar orang, maka siap-siaplah untuk berjarak. Apabila sektor bisnis yang sedang digeluti seperti Mall, department store, dan sejenisnya yang rentan resiko orang berkumpul, berhentilah beroperasi untuk sementara. Menjaga kesehatan dengan berjarak dan steril.

Berbicara mengais rejeki adalah suatu perjuangan. Berjuang dalam kondisi sakit itu sama saja berisiko tinggi. Tapi apabila kondisi fit namun mengabaikan himbauan pemerintah, malah nongkrong dimana saja, tidak pakai masker konsisten, tidak rajin cuci tangan, kurang istirahat, selalu bersalaman, tidak disiplin jarak, hal  tentu akan berakibat buruk. Dalam rumus covid, yang sehat bisa jadi positif, yang sehat bisa jadi courier (pembawa) yang sakit malah belum tentu positif.

Saya tertarik dengan istilah isolasi diri. Saya memperluasnya menjadi isolasi diri dari segala yang ramai dan berkumpul, baik itu nongkrong dari  warkop/ caf/ resto, arisan tetangga/ kantor/ komunitas, kumpul- kumpul keluarga besar komunitas/kelompok/hobby, ke area public/ngemall/, rapat jarak dekat, dan apapun yang bertemu. 

Punyai pikiran baik untuk maksimalkan kegiatan dirumah saja, tingkatkan pengetahuan dengan banyak baca buku, menjadi guru bagi anak, belajar cocok tanam, bongkar kendaraan, perbaiki rumah, dan lainnya. Aura positif dari kegiatan dirumah ini yang membuat sukses sadar kesehatan. Terlepas secara nutrisi banyak minum vitamin atau makanan yang sehat juga perlu

Nah ini yang paling penting, yaitu SADAR KEUANGAN yang mengajak kita banyak berhitung sederhana, contohnya berapa uang kita saat ini di dompet, di rekening, deposito, tabungan darurat. Hitungan sederhana kedua, berapa biaya makan kita sehari, sebulan. Berapa uang sekolah anak kita, apa ada diskon saat covid?. Kemudian, berapa total kredit kita. Setelah kita berhitung secara serius, maka saatnya menjadi financial planner dadakan. 

Buat rumus pemasukan berapa dibanding pengeluaran. Apabila pemasukan terhambat karena dampak corona, kita aktif segera cek kebijakan pemerintah pusat/daerah, BUMN, instansi lain. 

Contohnya kebijakan cashback 50% untuk pembelian BBM pertamina untuk Ojol, potongan tagihan listrik, keringanan angsuran kredit motor selama 1 tahun, dan di Makassar tempat saya ada Kebijakan biaya PDAM gratis selama 3 bulan untuk rumah klasifikasi tertentu. Maksud saya manfaatkan hal ini untuk mengurangi pengeluaran, manfaatkan perilaku sadar informasi. Buat agar pemasukan lebih tinggi derajatnya dibanding pengeluaran.

Hal penting lainnya, jangan berhutang. Apapun jenis hutangnya, pikir 10 kali. Lebih baik menurut saya Gadaikan saja barang yang berharga untuk mendapatkan cash. Resiko pasti ada, bisa saja kita kehilangan barang kita. Tapi harap diingat saat ini, semua keputusan untuk mendapatkan cash bisa jadi buruk, tapi itu terbaik, seperti Gadai, Garage Sale, dan sejenisnya.  Hal-hal di atas untuk menjaga keuangan tetap stabil.

Berhemat adalah solusi jitu. Dengan berhemat kita bisa menghemat kurang lebih 30% pengeluaran rutin bulanan seperti ongkos Nge-Mall (kulineran, nonton, shopping) dan bahan bakar karena jalanan mulai lengang, tidak mengantar sekolah anak, dan ada beberapa daerah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti kota saya saat ini. Untuk yang sudah berkeluarga, cost hiburan diluar bisa dikurangi. Untuk anaknya yang bersekolah, beberapa sekolah ada diskon uang sekolah. 

Cost 30% tadi bisa dialihkan ke dana darurat. Isi lumbung yang benar untuk persediaan beberapa bulan ke depan. Dalam survey Narasi TV(nova.grid.id) kepada generasi muda, banyak orang susah menabung karena 31% uang untuk belanja, 24,3% untuk cicilan, 18,5% untuk hangout, 4,7% untuk jalan-jalan, dan 10,6% untuk hobi. Tidak ada untuk dana darurat. Maka momen covid 19 ini menjadi pengingat untuk siapapun kita tua muda, isilah dana darurat. Baik itu jangka pendek atau jangka panjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun