Mohon tunggu...
Thomas Ferdi Leihitu
Thomas Ferdi Leihitu Mohon Tunggu... Bankir - stay healthy, happy, believe

Semoga meinginspirasi dan bernilai

Selanjutnya

Tutup

Financial

siapa untung karena covid 19?

8 April 2020   19:17 Diperbarui: 12 April 2020   12:00 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam bahagia di tengah krisis,

Terlalu banyak membaca horornya berita mengenai wabah covid di Indonesia saja sudah bikin hati perih dan tidak ada kepastian di masa depan, yang mau lebaran berharap cemas THR tetap dibagikan, ada juga yang pasrah yang penting tidak dipecat, ada juga yang merasa dirumahkan apakah tetap digaji, semua kegalauan menjadi satu. Ada juga yang WFH di rumah cemas kapan berakhir kerja dari rumah, karena sesungguhnya gk semuanya jadi mudah kalau kerja dari rumah. 

Seperti judulnya,saya ingin membahas sisi lain yang sekiranya itu berita bagus khususnya di bidang financial, ada beberapa pihak yang meraup untung justru di masa wabah covid 19 ini, dan hal ini mungkin tidak kebanyakan orang lihat, saya coba mengutip berbagai sumber dan merangkum dari hal yang satu juga dan saya alami, berikut beberapa pihak yang beruntung tersebut

1.  Inovio Pharmaeuticals announced pada bulan April 2020, mereka akan uji coba vaksin corona pada manusia. Setelah mengumumkan berita tersebut Nilai Perusahaan meningkat lebih dari dua kali lipat. Kenaikan volume perdagangan saham meningkat 12,3 juta saham padahal rata-rata harian 30 hari terakhir di Januari hanya 1,4 juta saham. Pesaing mereka adalah perusahan seperti Moderna, Novavax, Gilead, AIM ImmunoTech dan Vir Biotechnology. 

2. Ta Yang Group Holdings Ltd meroket hingga 129% ke level HK$O 63, level tertinggi sejak 2018. Main business adalah bergerak di bidang manufaktur dan penjualan karet silikon, namun karena strategi bisnis yang cepat dan sesuai kondisi, maka perusahaan berhasil memenangkan tender dari Pemerintah China untuk membuat masker. Dilihat beritanya, Ta Yang sebelum adanya wabah covid tidak bergelut sebagai produsen masker, namun setelah covid mereka bekerja sama dengan perusahaan teknologi di Shenzen untuk memproduksi masker. Suatu keputusan dan strategi yang efektif dan tepat sasaran

3. Netflix, layanan streaming film dimanfaatkan oleh orang-orang yang Work From Home (WFH) mencatatkan kenaikan harga saham 15% di tengah anjloknya pasar global, begitu pula aplikasi sejenis macam Disney Plus (streaming film), Comcast (streaming film), AT&T (streaming film)

4. Amazon, tokopedia, bukalapak, blibli, shopee untuk belanja online juga mengalami penigkatan penjualan Facebook (social media), peloton (aplikasi fitness class),

5. Regeneron Pharmaeuticals, salah satu perusahaan indeks S&P 500 di Wall Street mengalami kenaikan 10% harga saham

6. Top Glove perusahaan sarung tangan asal Malaysia mencatatkan kenaikan profit 9,3% karena tingginya permintaan, dan mereka menargetkan kenaikan 40% di periode April Mei ini

7. K12 spesialis pendidikan daring untuk anak-anak, saham mereka melonjak 19%

8. Penyedia jasa telekonferensi seperti Zoom Video yang bertambah 2,22 juta pelanggan baru dibandingkan jumlah pelanggan tahun 2019. Harga saham pun melonjak 50%. Juga Microsoft teams (USA), TeamViewer (Jerman), slack (USA).

9. Teladoc, aplikasi yang menghubungkan dokter dengan pasien. Saham meningkat 50% tahun 2020

10. Pertanian Garut, untung besar karena Batam yang biasa impor dari China beralih ke Garut, demikian juga dari Sumatra dan Kalimantan yang juga membeli dari Garut

11. Penyewaan Jet Pribadi seperti Luna Jet dan Simply Jet SA yang keduanya berkedudukan di Swiss, Paramount Business Jets  yang bermarkas di Amerika Serikat, pemesanan di masa wabah corona meningkat 100-300%

12. Industri Gaming contohnya steam berhasil mendapatkan 20 juta gamer baru, kemudian activision dengan gim terbaru Call Of Duty Warzone mendapatkan 30 juta gamer baru hanya dalam waktu 10 hari. Juga ada perlombaan eSport F1 dengan peserta pembalap F1 dan youtuber serta atlet eSport yang mengadu skill dalam gim, hasilnya acara tersebut berhasil meningkatkan jumlah peserta 90% lebih banyak daripada acara balap eSports online lainya dalam sejarah.

13. Industri VPN mengalami peningkatan pengguna 34%. Penggunaan VPN sering dihubungkan dengan situs pornografi dan sejenisnya

14. Rentenir, bisnis ini bergerak di bidang perkreditan non bank, sifatnya bunganya tinggi dan menekan peminjam. Secara nasional dan global tidak ada data yang pasti berapa pelaku usaha yang terjerat dalam cengkrama rentenir, namun di Italia, kelompo orang yang disebut ‘Mafia Italia’ bermain di bisnis ini. Menurut investigator direktorat Anti-Mafia di Italia, Giuseppe Governale (tempo.co), mafia mengambil kesempatan untuk mengambil alih bisnis-bisnis yang terancam bangkrut. Kelompok mafia Italia seperti Cosa Nostra, Ndrangheta dan Camorra berkonsolidasi untuk mengincar UMKM. Sifat UMKM yang menjadi salah satu motor penggerak ekonomi ketika wabah menjadi alas an para mafia tersebut mengincar bisnisnya. Berdasarkan data Unit Inteligen Ekonomi Italia, 65% UMKM terancam bangkrut di Italia

15. Kebersihan rumah tangga yang dalam perkembangannya semuanya online demi mengatasi dampak corona. Jasa cuci sofa, bed, kasur dan sejenisnya berkembang melayani penyemprotan disinfektan. Dalam kontan.co.id  contohnya Daddy Super Clean yang sebelumnya jasa pembersih debu, tungau, kutu akhirnya mengikuti keinginan konsumen yang menginginkan rumahnya steril dari virus corona, akhirnya jasa penyemprotan disinfektan pun dibuka dan trending. Di tempat saya tinggal sekarang di Kota Makassar juga ada Vacuum Expert dengan varian harga 200-400 rb per rumah, maka lumayan juga cuannya di masa corona ini dan rumah kami pun sudah disemprot disinfektan. Besarnya permintaan sampai membuat sang pemilik menolak pemesanan karena full dan petugas butuh istirahat

16. Makanan. Nah yang satu ini pasti dibutuhkan orang. Karena Corona, di beberapa perumahan, tukang sayur, dan daging sulit masuk dan yang mau ke pasar jadi berpikir dua kali karena resiko tertular. Akhirnya muncullah jasa pemesanan sayur dan daging online dan/atau jasa membelikan sayur di pasar. Bisa kita bayangkan satu komplek ada 100 KK yang tiap minggunya belanja. Untung bukan?. Hal ini juga dialami Gojek, meskipun bisnis transportnya turun drastis, namun GoFood (layanan pesan kuliner), GoMed (layanan pesan obat), Gosend (pesan antar) mengalami kenaikan karena dampak kebijakan Work From Home (WFH) dari pemerintah. DI luar Negeri, di Thailand, aplikasi pesan antar makanan besutan Gojek, yaitu GET-FOOD yang volume pemesanannya tertinggi di ASEAN. Di Amerika Utara, Grubhub memimpin sebagai jawara dengan memegang sepertiga pangsa pasar layanan pesan-antar makanan. Di Eropa, perusahaan Just Eat asal Belanda melayani delapan Negara di Wilayah tersebut. Pangsa pasar mencapai 83% hanya di Inggris saja. Di China, pendapatan industry pengiriman makanan daring di tahun 2018 saja sebesar $34 miliar, dua pemainnya adalah Ele.me atau ELEME Inc yang merupakan anak usaha Alibaba Group dan juga Meituan Dianping. Angka pengiriman Meituan Dianping mencapai 10 miliar sepanjang 2018. Juga Resto Waralaba besar seperti KFC, Mcdonald dan Pizza Hut

17. 3M corp perusahaan pembuat masker yang produknya biasanya mudah ditemui di minimarket local, saat ini selalu habis saat ini bahkan cenderung langka.

18. Pasar swalayan di beberapa Negara habis diborong konsumen yang panic buying, contohnya di Rewe Jerman, dan Carefour Prancis. Di Indonesia khususnya di Jabodetabek juga menyerbu sebagian supermarket

19. Anak perusahaan Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia ketiban durian runtuh karena tertutupnya akses ke Negara China atau Tiongkok yang menyebabkan banyak maskapai asing yang biasanya perawatan disana, saat ini melakukan perawatan di Indonesia. Posisi maret, untuk perawatan maskapai asing mengalami peningkatan 85% dari posisi desember 2019 sebesar 71%. Dan Dirut GMF, Tazar Marta Kurniawan pun masih optimis angka tersebut bakal bertambah karena kapasitas hangar di Bandara Soekarno-Hatta

Setiap kejadian bencana ataupun bukan, memang menarik dilihat dari dua sisi, kalaupun kita mengalami salah satu sisi jangan jengah untuk melihat sisi lainnya, saya mengutip pendiri Markplus Inc Hermawan Kertajaya yang menjelaskan, saat wabah seperti ini pelaku usaha jangan ragu untuk banting setir, misalnya dalam menjual produk yang sedang dibutuhkan untuk penanganan pandemic tersebut. Contohnya ada pebisnis restoran yang langsung bikin bilik Covid-19 yang dipakai di restorannya sendiri lalu akhirnya dijual 7,5 juta dan laku. Kemudian ada pula UKM yang terima jahitan akhirnya berubah menjadi pembuat APD yang dijual kepada lembaga-lembaga yang mau menyumbangkan. Juga yang bisnis offline biasanya, maka saat ini harus beralih ke online.

Pointnya,terjadi suatu perubahan drastic yang membolak balik logika dan secara matematis sulit sekali diukur. Jadi seleksi alamlah yang terjadi, siapa tangguh dia kuat, siapa hati-hati dia selamat, siapa ulet dia untung, siapa cerdik dia paham. Semoga bermanfaat, salam.

{Saya akan buat seri 1 untuk edisi ini, seri 2 akan saya tambahkan sudut pandang lain}

Buat informasi saja, informasi lengkap mengenai virus dan penyakit akibat virus ini dan seluruh tentangnya bisa akses di situs who.int lalu masuk ke halaman Q&A on coronaviruses (COVID-19).

*Sumber dari kompas.com, kontan.com, detik.com, cnbc, cnnnetwork, liputan 6, BBC, who.int, tempo.co, dan media lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun