Mohon tunggu...
Thoifatur Rohikho
Thoifatur Rohikho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UM Ciptakan 'Edukasi Berbagi Rasa' untuk Menumbuhkan Toleransi Kebhinekaan Global pada Mahasiswa PPG Prajabatan melalui Diklat WKG

12 Januari 2024   10:30 Diperbarui: 12 Januari 2024   10:57 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Topik pertama, membahas tentang Kebhinekaan Global. Melalui topik ini, kita banyak belajar bahwa bukan hanya Indonesia saja yang beragam, namun banyak di luar sana bahkan di dunia yang memiliki keragaman dan perbedaan. Setelah mempelajari topik ini nantinya kita diharapkan untuk dapat memahami bahwa kita adalah warga dunia yang beragam dan punya kewajiban untuk merayakan kebhinekaan dan menjawab berbagai tantangan. 

Melalui topik ini kita banyak belajar bahwa setiap orang bahkan setiap daerah itu berbeda. Adanya perbedaan tersebut bukan menjadikan halangan bagi kita. Hal tersebut menjadikan tantangan untuk kita agar dapat saling menghormati dan memperkuat adanya toleransi. Sikap itu nantinya juga dapat ditanamkan pada peserta didik kita nantinya, dalam menghadapi perbedaan yang penuh warna tidak perlu adanya sebuah konflik dan menimbulkan perpecahan. Namun, perbedaan dapat disikapi dengan toleransi agar menghasilkan sebuah persatuan. 

Topik 2

Pada topik 2 membahas mengenai tema Kebhinekaan Indonesia dengan judul "Negeri penuh Harmoni". Berkaitan dengan kebhinekaan Indonesia tentu erat kaitannya dengan keberagaman yang merupakan bagian dari Indonesia yang harus disikapi dengan baik. Keberagaman tersebut dapat menimbulkan kerukunan atau justru menjadi ancaman, semua tergantung pada sikap masyarakat apakah mereka menunjukkan sikap toleransi, intoleransi, atau bahkan ekstremisme. Sebagai calon pendidik, mahasiswa mempelajari tentang berbagai praktik toleransi yang bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari, khususnya dapat menjadi bekal agar dapat menanamkan nilai-nilai toleransi kepada siswa. 

Dalam meningkatkan toleransi tersebut, mahasiswa disuguhkan dengan berbagai jenis kekayaan budaya Indonesia seperti makanan khas dan batik yang justru menjadi pemersatu bangsa. Dari kemajemukan bangsa Indonesia ini mesti menjadi penguat kehidupan selanjutnya yang penuh kedamaian, cinta kasih, dan harmoni, bukan memantik konflik dan disintegrasi yang mengancam persatuan bangsa. Untuk itu kehidupan yang harmoni ini harus terus dipertahankan bahkan dapat ditularkan kepada generasi bangsa sebagai role model.

Topik 3

Pada topik 3 membahas terkait dengan “Damai Diri”. Topik ini sangat relate dengan kehidupan sehari-hari dan dapat dijadikan sebagai refleksi diri guna lebih mensyukuri hidup. Setiap orang atau identitas memiliki ciri khasnya masing-masing. Terdapat identitas yang dapat diubah, dan terdapat identitas yang tidak dapat diubah. Identitas yang tidak dapat diubah adalah ciri fisik, alih-alih mengubah ciri fisik yang kurang sempurna, lebih baik memilih untuk mengubah identitas yang dapat diubah menjadi lebih baik. Identitas yang dapat diubah menjadi lebih baik, semisal hidup yang boros dapat diubah ke hidup yang lebih hemat. Hidup malas dapat diubah ke hidup yang lebih rajin. 

Topik 4

Pada topik 4 yang berjudul ”Keragaman di Sekolah” mengajak mahasiswa untuk membuat projek aktivitas kebhinekaan yang dapat diimplementasikan di sekolah. Mahasiswa membentuk 5 kelompok dengan masing-masing kelompok memainkan peran dari beberapa kasus dengan rincian sebagai berikut.

Kelompok 1: Sekolah Anda adalah sekolah Islam. Ada sekolah Kristen yang ingin melakukan kunjungan. Apakah akan diterima? Apa yang akan dilakukan?

Kelompok 2: Sekolah Anda diajak oleh sebuah organisasi untuk terlibat dalam program Jelajah Bhineka, yaitu mengajak siswa untuk keliling beragam rumah ibadah. Apakah sekolah Anda akan ikut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun