a. Bidang Administrasi
Raja ketiga Dinasti Joseon yaitu Raja Taejong membuat Undang-Undang Hopae dan meluncurkan enam kementrian yaitu, Kementerian Administrasi Personalia, Kementerian Keuangan, Kementerian Protokol, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keadilan, dan Kementerian Pekerjaan Umum. Sistem ini berjalan dengan sangat baik yang akhirnya terus digunakan oleh raja-raja penerus Dinasti Joseon.
b. Bidang BilateralÂ
Kondisi pemerintahan politik yang semakin membaik dan stabil membuat Korea melebarkan sayapnya. Korea membuat kerja sama dengan Jepang hingga membuka pelabuhan di Busan, Ulsan, dan Jinhae. Tak hanya dengan itu, Korea juga membuat kerja sama dengan Ryuku, Siam, dan Jawa. Kerja sama ini lebih banyak dilakukan dalam bidang perdangan.
c. Bidang Sastra
Pada masa pemerintahan raja keempat Dinasti Joseon, yaitu Raja Sejong dalam bidang ke sastra berkembanglah tulisan Hangul yang sampai sekarang masih dipakai oleh masyarakat Korea. Sebelum tulisan hangul ini dikembangkan tulisan yang digunakan adalah tulisan Hanja, tetapi hanya orang-orang tertentu seperti kaum bangsawan dan para cendikiawan saja yang bisa membaca tulisan ini. Maka dari itu Raja Sejong mengembangkan tulisan Hangul ini agar dapat dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat. Hangul selesai disusun pada tahun 1443 dan selanjutnya diterbitkan secara manual pada tahun 1446. Berkembangnya tulisan hangul ini juga menjadi awal kemajuan besar pada bidang ilmu pengetahuan, seni dan budaya, serta politik pada masa Dinasti Joseon.
Runtuhnya Dinasti Joseon
Keruntuhan Dinasti Joseon ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor Internal dan faktor Eksternal. Faktor internal yang sangat berpengaruh dalam keruntuhan Dinasti ini adalah setelah kebijakan wajib militer diciptakan. Kebijakan ini berlaku untuk para laki-laki yang berasal dari kaum biasa yang berusia antara 16-60 tahun. Kegiatan wajib militer ini lebih menitik beratkan pada keikut sertaan pada kaum laki-laki tersebut dalam pekerjaan pemerintah. Sistem wajib militer ini menyebabkan munculnya rasa tidak puas dari kalangan petani, karena para petani itu harus membayar bahan pakaian untuk dinas militer itu sendiri. Sedangkan di sisi-sisi lain terdapad juga para kaum petani kaya yang membayar untuk mendapatka pengecualian untuk mengikuti kegiatan wajib militer ini. Selain itu banyak pejabat yang memaksa rakyat untuk membayar pajak militer yang akhirnya digunakan untuk para keluarga dari pejabat itu sendiri.
Selain faktor internal, terdapat fakotr eksternal yang mempengaruhi runtuhnya Dinasti Joseon. Faktor terbesarnya adalah serangan dari Cina dan Jepang, pada awalnya Jepang datang untuk menginvasi Korea namun tidak berhasil karena ada perlawanan dari Laksamana Lee Sun Shin dan pasukannya. Tak berselang lama invasi Manchu pun terjadi, invasi ini merupakan gabungan serangan dari Dinasti Qing dari China dan Jepang. Pada tahun 1910 akhirnya Jepang berhasil menguasi daerah Semenanjung Korea dan menguasainya selama kurang lebih 35 tahun.
SUMBER:
Nikmaltullah, Nadhira. 2012. Perkembangan Kebudayaan Korea Masa Kerajaan Choson. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. (Jurnal online: http://eprints.uny.ac.id/8649/1/1%20-%2008406241015.pdf )