Dinasti Joseon atau Kerajaan Joseon ini adalah salah satu dinasti yang pernah berdiri di wilayah korea. Dinas ini memiliki nama lain seperti Choson dan Chosun. Berdiri pada tahun 1392, raja pertama sekaligus pendiri dari dinasti ini adalah Raja Taejo (Lee Seong Gye). Nama dinasti ini digunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap dinasti Gojeson yang merupakan dinasti atau kerajaan pertama yang berdiri di Korea. Dinasti ini beribu kota di Hanseong dan konfusianisme sebagai agama negara. Joseon sangat terkenal dengan perkembangan pesat dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Salah satunya adalah penemuan abjad 'Hangul' pada tahun 1443 oleh Raja Sejong.
Awal Masa Kebangkitan Dinasti Joseon              Â
Dinasti Joseon atau yang biasa dikenal juga sebagai Dinasti Choson atau Chosun  adalah salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Korea, kerajaan ini didirikan pada tahun 1392 oleh Raja Taejo yang memiliki nama asli Lee Seong Gye. Kerajaan Joseon berlangsung selama kurang lebih 5 abad (1392-1897). Dinasti ini merupakan kerajaan penerus dari Dinasti sebelumnya yaitu Dinasti Goryeo.
Pada akhir perang melawan Mongol terjadi perubahan besar dalam kehidupan politik Dinasti Goryeo, yaitu jatuhnya kekuasaan monarki dan disertain dukungan dari Mongol. Selain itu banyak muncul kritikan-kritikan yang diutarakan oleh para sarjana dari Dinasti Yuas terhadap kehidupan agama Buddha dan fungsi utama komunitas Budhhis yang ada, menurut mereka komunitas Budhhis pada saat itu terlihat seperti hanya ingin mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan. Karena para sarjana dari Dinasti Yuan ini menginginkan terciptanya masyarakat yang memiliki tatanan kehidupan yang tepat dan sesuai dengan pola-pola Konfusianisme.
Selanjutnya pada abad ke-14, Dinasti Goryeo melakukan reformasi pada bidang ekonomi dan politik. Reformasi ini menyebabkan terbentuknya dua kelompok yaitu, kelompok militer yang dipimpin oleh Lee Seong Gye dan kelompok pegawai negri spili Neo-Konfusian yang dipimpin oleh Jeong Do Jeon. Pada akhir reformasi ini menghasilkan terjadinya kudeta yang terjadi antara kelompok yang dipimpin oleh Lee Seong Gye dan kelompok yang dipimpin oleh Jeong Do Jeon, peristiwa kudeta ini terjadi pada tahun 1388 dan dimenangkan oleh kelompok yang dipimpin leh Lee Seong Gye. Peristiwa ini jugalah yang menandai berakhirnya masa Dinasti Goryeo.
Setalah peristiwa tersebut terjadi, mulai berdirilah Dinasti baru yang dipimpin oleh Lee Seong Gye yang bernama Dinasti Joseon. Raja Taejo sebagai pendiri sekaligus raja pertama Dinasti Joseon ini menetapkan Hanyang (seoul sekarang) sebagai ibukota kerajaan. Dinasti ini setidaknya memiliki 26 Raja yang pernah memimpin kerajaan dari awal berdiri hingga masa akhirnya. Raja-raja tersebut antara lain :
- Lee Seong Gye atau Raja Taejo (1392-1398)
- Lee Gyeong atau Raja Jeongjong (1398-1400)
- Lee Bang Won atau Raja Taejong (1400-1418)
- Lee Do atau Raja Sejong (1418-1450)
- Lee Hyang atau Raja Munjong (1450-1452)
- Lee Hong Wi atau Raja Danjong (1452-1455)
- Lee Yu atau Raja Sejo (1455-1468)
- Lee Gwang atau Raja Yejong (1468-1469)
- Lee Hyeol atau Raja Seongjong (1469-1494)
- Lee Yung atau Raja Yeonsangun (1494-1506)
- Lee Yeok atau Raja Jungjong (1506-1544)
- Lee Ho atau Raja Injong (1544-1545)
- Lee Hwan atau Raja Myeongjong (1545-1567)
- Lee Heon atau Raja Seonjo (1567-1608)
- Lee Hon atau Raja Gwanghaegun (1608-1623)
- Lee Jong atau Raja Injo (1623-1649)
- Lee Ho atau Raja Hyojong (1649-1659)
- Lee Yeon atau Raja Hyeojong (1659-1674)
- Lee Sun atau Raja Sukjong (1674-1720)
- Lee Yun atau Raja Gyeongjong (1720-1724)
- Lee Geum atau Raja Yeongjo (1724-1776)
- Lee San atau Raja Jeongjo (1776-1800)
- Lee Gong atau Raja Sunjo (1800-1834)
- Lee Hwan atau Raja Heonjong (1834-1849)
- Lee Byeon atau Raja Cheoljong (1849-1863)
- Lee Myeong Bok atau Raja Gojong (1863-1897)
Dinasti Joseon yang dipimpin Lee Seong Gye ini menitikberatkan pada usaha menstabilkan kehidupan masyarakat dengan menetapkan beberapa kebijakan utama diantaranya adalah mengembangkan politik Konghuchu, meningkatkan industri pertanian, dan kebijakan untuk bersikap pro terhadap Dinasti Ming di Cina. Yang masing-masing memiliki tujuan sebagai berikut, Ilmu Konghuchu dijadikan sebagai dasar teori pemerintahan, perkembangan industri pertanian bertujuan untuk mendorong peningkatan pendapatan nasioanl dan menstabilkan kehidupan masyarakat, yang terakhir sikap pro terhadap Dinasti Ming di Cina bertujuan untuk menjaga keamanan negara.
Pada masa dinasti Joseon terdapat persaingan sengit diantara silsilah pangeran dari raja Lee (Raja Taejo) ketika ia hendak memilih putra untuk penerus tahta. Sebelumnya perselisihan dan perebutan tahta telah terjadi dan menjadi puncak saat setelah kematian mendadak Ratu Seondeok yang merupakan istri kedua Raja Taejo dan masih dalam keadaan berkabung. Pada tahun 1398 Lee Bang-won melakukan penyerangan istana dan membunuh Jeong Do-jeon serta kedua anak Ratu Seondeok yang merupakan saudara tirinya dan putra mahkota. Peristiwa tersebut membuat Raja Taejo menyadari bahwa putra-putranya sedang berebut pewarisan tahta sehingga Raja Taejo segera memahkotai putra keduanya Lee Bang-gwa sebagai Raja Jeonjong. Salah satu tindakan Raja Jeongjong adalah memindahkan ibukotanya kembali ke Kaesong, yang dirasa lebih nyaman.
Perkembangan Dinasti Joseon
Dinasti Joseon yang berdiri selama kurang lebih 5 abad ini mengalami banyak perkembangan dalam berbagai aspek. Hal ini juga berpengaruh pada kebudayaan Korea khususnya Korea Selatan yang bisa kita lihat sekarang ini, seperti berpakaian, tulisan, perluasan wilayah dan sebagainya. Salah satu perkembangan yang terjadi pada jaman Dinasti Joseon yang masih kita bisa lihat sampai sekarang adalah luas wilayah kekuasan Korea pada saat ini, Dinasti Joseon pada masa pemerintahan Raja Sejong berhasil menguasai kembali bekas wilayah kerajaa-kerajaan Korea sebelumnya yang berada di sekitar sungai Yalu dan sungai Tumen setelah berhasil mengusir susku Nuzhen. Perkembangan yang lain antara lain: