Mohon tunggu...
Thio Hok Lay
Thio Hok Lay Mohon Tunggu... Guru - Penulis Buku 'Mendidik, Memahkotai Kehidupan'

Koordinator Biologi, Teaching Learning Curriculum, Yayasan Citra Berkat, Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelita dalam Gulita

25 November 2020   07:34 Diperbarui: 25 November 2020   07:40 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber photo : dokumen pribadi

Pertanyaan reflektif ikutan, sekaligus korektif yang layak dikemukakan di ruang publik adalah mengapa acap kali kebodohan tidak bisa menjadi pemicu bagi semua orang untuk belajar lebih keras?

Nampaknya, kebanyakan orang lebih takut pada kemiskinan dari pada kebodohan sehingga lebih memilih kekayaan material daripada kecerdasan. Lupa atau tak menyadari bahwa kemiskinan sesungguhnya merupakan buah dari kebodohan itu sendiri.

Merujuk catatan data hasil PISA (Programme for International Students Assessment) dari tahun 2015 dan 2018, prestasi anak bangsa justru mengalami penurunan hampir di kesemua bidang. PISA merupakan studi internasional tentang prestasi dalam literasi membaca, matematika dan sains untuk para pelajar.

Mengacu hasil survei Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) di tahun 2018, capaian prestasi pelajar Indonesia berdasarkan kompetensi dan keterampilan dalam membaca (peringkat 72 dari 77 negara), matematika (peringkat 72 dari 78 negara), dan sains (peringkat 70 dari 78 negara).

Ringkasnya, capaian prestasi anak bangsa masih jauh dari menggembirakan di tengah wacana menyongsong slogan Indonesia Emas (2045); pencapaian SDM yang unggul dan handal.

Dengan demikian, melalui peringatan Hari Guru Nasional setiap insan di bumi pertiwi diajak untuk melakukan refleksi kritis terhadap kualitas pendidikan bangsa.

Sekaligus ajakan untuk mengapresiasi dan mengekspresikaan syukur kita atas setiap bentuk jerihjuang dan pengorbanan dari para guru; untuk tiap tetes keringat dan air mata yang didarmabaktikan bagi Ibu Pertiwi.  

Refleksi, apresiasi dan ekspresi syukur tersebut akan menjadi semakin bermakna ketika sebagai bangsa kita diberdayakan untuk  mampu mengidentifikasi, dan menghidupi semangat juang guru secara total. Yang dalam spirit Dr (HC) Ir. Ciputra (alm) di bidang pendidikan, meliputi spirit Integritas, Professionalisme, dan Entrepreneurship. 

Nantinya, entrepreneurship akan menghantarkan seseorang menjadi manusia penuh daya; yang bukan hanya bisa menolong dirinya sendiri, tapi juga orang lain (Ciputra; The Entrepreneur -- The Passion of My Life, 2018).

Kiranya melalui ketulusan dan keikhlasan para guru dalam melaksanakan panggilan tugas dan perutusannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, nantinya diharapkan mampu menghasilkan generasi anak bangsa yang berkualitas dan berintegritas. 

Hanya melalui rahim guru professional sajalah, nantinya akan terlahir generasi anak bangsa yang unggul dalam hal karakter, ilmu dan pengetahuan; guna mengangkat harkat dan martabat bangsanya dalam kancah global.  Selamat memaknai Hari Guru Nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun