Mohon tunggu...
Thimie KnightDahmer
Thimie KnightDahmer Mohon Tunggu... Tutor - Tentor Bahasa Inggris dan novelist genre Thriller

Saya adalah tentor Bahasa Inggris yang sudah mengajar sejak tahun 2006. Saya lulusan S1 Hukum UII tapi saya memilih untuk membagi pengetahuan saya tentang Bahasa Inggris kepada teman-teman yang belum paham. Sejak tahun 2015 saya tertarik untuk menulis novel dan saya sudah menghasilkan 6 novel yang saya awali dengan genre romance dan sekarang saya memilih menulis genre thriller.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Taksi

13 Mei 2023   21:44 Diperbarui: 13 Mei 2023   21:47 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.instagram.com/thimieknightdahmer

Perkenalkan namaku adalah Nuwanda. Lelaki blesteran Indonesia-Amerika yang lahir dan besar di negara Paman Sam ini. Ketika umurku 27 tahun, aku memiliki kisah diluar batas nalar. Sebuah kisah yang akan selalu aku ingat seumur hidupku.

Walau aku blesteran Indonesia-Amerika, tapi aku berkewarganegaraan Amerika. Pekerjaanku, ketika hal aneh itu terjadi adalah seorang supir taksi untuk daerah Minnesota.

Waktu menunjukkan pukul 08.00 P.M. Aku mengendarai mobil taksiku keluaran Toyota dengan pelan. Hingga akhirnya, aku melihat di pinggir jalan ada seorang lelaki seusiaku membawa tas jinjing. Aku menghentikan mobilku tepat di depannya. Aku membuka jendela mobilku. Aku sapa dia ramah.

"You need a ride Sir?"

Dia hanya terdiam lalu berjalan ke belakang mobilku. Aku lalu memencet tombol untuk membuka bagasi mobil, setelahnya aku keluar dari dalam mobil.

Aku menawarkan bantuanku untuk mengangkat tasnya ke dalam bagasi. Ketika aku mengangkatny dengan ke dua tanganku, kok rasanya tas ini tidak berisi baju atau benda mati lainnya.

Aku menapikkan pikiran negatifku. Aku tutup bagasi mobil, lalu aku buka pintu bagian penumpang yang ada di belakang sopir. Tidak lama aku sudah berada di belakang kemudi.

Sebelum menjalankan mobilku, aku bertanya pada lelaki yang memiliki tatapan dingin itu. "Where we will going, Sir?"

Lagi dia hanya terdiam.

Aku menghela napas. Aku kembali menanyakan hal yang sama.

Dia hanya menjawab pendek, "Boston Hotel, please?"

Aku mengangguk lalu menjalankan mobilku menuju tempat yang sang penumpang misterius maksud.

Keadaan di dalam taksiku begitu sepi. Aku merasakan aura aneh di dalam taksiku ini, serta ada sesuatu yang tidak biasa ada dalam tas berwarna orange milik lelaki misterius ini. Untuk menghilangkan sepi, aku putar radio pelan.

Beberapa menit radio hanya memutar lagu-lagu lama hingga akhirnya sang penyiar memberitakan ada anak hilang. Mataku tiba-tiba membulat. Jangan-jangan ...

Aku mematikan radio itu. Jantungku berdetak cepat. Aku selalu mempercayai suara hatiku bahwa ada yang salah dengan lelaki kaukasia yang duduk di belakangku ini. Situasiku aslinya aman. Dia tidak melakukan hal buruk padaku. Ketika aku sedang sibuk dengan pikiranku tiba-tiba ...

"Could you turn on the AC please?" pintanya dengan suara pelan.

Aku menghela napas. Aku mengangguk dan menyalakan AC kemudian menutup jendela mobil disampingku. Setelahnya aku bingung dengan pola pikirku sendiri. 

"Let me out of here," suara itu terdengar jelas di telingaku. Sambil tetap fokus pada jalanan, aku melihat di kaca spion tengah, lelaki kaukasia itu masih tetap terdiam.

Aku melihat dari kejauhan ada mobil Patroli Polisi di pinggir jalan. Ketika aku akan mempercepat lalu mobilku tiba-tiba lampu lalu lintas menyala merah. Aku mengutuki diriku sendiri. Dengan penuh keberanian aku bertanya, "What is in your bag Sir?"

Tanpa di duga, dia lalu membuka pintu mobil dan berusaha kabur. Tapi dia kalah cepat denganku. Aku pegang tangan dia, lalu aku berteriak, "Help ... help ..."

Orang-orang pun mengitariku. 

"Please hold on this guy for me and could someone, call the Police?" pintaku sambil membuka pintu bagasi mobil. Dengan tangan bergetar aku membuka retsliting tas itu.  Benar dugaanku, ada anak perempuan sekitar usia 10 tahun keluar dari tas itu.

Dia lalu memelukku. Tidak lama Polisi pun tiba, anak perempuan itu pun berada ditangan yang tepat.

Orang-orang pada menyorakiku. Memberiku ucapan selamat karena telah menjadi seorang pahlawan dadakan.

Aku lalu bicara pada salah seorang Polisi, "I found the kid."

Polisi itu menatapku bingung. "What kid?"

"Kid on the news few minutes ago ..."

"No ... you were wrong. It is different kid. That one is little girl age about 3 years old," jawabnya kemudian berlalu dari hadapanku.

Jawabannya membuatku lemas. Doaku semoga keluarga bisa menemukan putrinya kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun