Dia hanya menjawab pendek, "Boston Hotel, please?"
Aku mengangguk lalu menjalankan mobilku menuju tempat yang sang penumpang misterius maksud.
Keadaan di dalam taksiku begitu sepi. Aku merasakan aura aneh di dalam taksiku ini, serta ada sesuatu yang tidak biasa ada dalam tas berwarna orange milik lelaki misterius ini. Untuk menghilangkan sepi, aku putar radio pelan.
Beberapa menit radio hanya memutar lagu-lagu lama hingga akhirnya sang penyiar memberitakan ada anak hilang. Mataku tiba-tiba membulat. Jangan-jangan ...
Aku mematikan radio itu. Jantungku berdetak cepat. Aku selalu mempercayai suara hatiku bahwa ada yang salah dengan lelaki kaukasia yang duduk di belakangku ini. Situasiku aslinya aman. Dia tidak melakukan hal buruk padaku. Ketika aku sedang sibuk dengan pikiranku tiba-tiba ...
"Could you turn on the AC please?" pintanya dengan suara pelan.
Aku menghela napas. Aku mengangguk dan menyalakan AC kemudian menutup jendela mobil disampingku. Setelahnya aku bingung dengan pola pikirku sendiri.Â
"Let me out of here," suara itu terdengar jelas di telingaku. Sambil tetap fokus pada jalanan, aku melihat di kaca spion tengah, lelaki kaukasia itu masih tetap terdiam.
Aku melihat dari kejauhan ada mobil Patroli Polisi di pinggir jalan. Ketika aku akan mempercepat lalu mobilku tiba-tiba lampu lalu lintas menyala merah. Aku mengutuki diriku sendiri. Dengan penuh keberanian aku bertanya, "What is in your bag Sir?"
Tanpa di duga, dia lalu membuka pintu mobil dan berusaha kabur. Tapi dia kalah cepat denganku. Aku pegang tangan dia, lalu aku berteriak, "Help ... help ..."
Orang-orang pun mengitariku.Â