Mohon tunggu...
Thifa Khansa
Thifa Khansa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Peningkatan Efektivitas Pendidikan Inklusif dalam Rangka Mencapai Kualitas Pendidikan Indonesia

11 April 2023   00:41 Diperbarui: 11 April 2023   00:50 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Terkait Quality Education/Dokpri

"Peningkatan Efektivitas Pendidikan Inklusif dalam Rangka Mencapai Kualitas Pendidikan Indonesia"

Disusun oleh:

Athifa Khansa Faaris            1401220182

Gita Saputri Kamal                1401220046

Kallista Anjanique N.F.T     1401223446

M. Raihan Al-Ghifary           1401223557

Shelvia Zayyana R                  1401223116

RINGKASAN          

Pendidikan inklusif merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara memperhatikan keberagaman siswa yang tercantum pada SDGs ke-4. Dibutuhkan dukungan dari guru, dan orang tua, dan strategi pembelajaran berupa program pelatihan.  

Kata kunci : SDGs, Pendidikan, Inklusif, Kualitas, Strategi, Program, Pelatihan


LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan masa depan bangsa, khususnya untuk generasi muda menjadi generasi emas sebagai penentu keberhasilan bangsa. Pendidikan membantu dalam berkembangnya seseorang dalam pola pikir, karakter, maupun sikapnya dalam kehidupan bermasyarakat. Semua itu ditentukan oleh bagaimana seseorang mendapatkan kualitas pendidikan. Indonesia sangatlah besar dalam hal pendidikan, dimana pemerintah sudah mewajibkan warga Indonesia untuk mengenyam pendidikan dasar selama 10 tahun dan pendidikan menengah 3 tahun sesuai dengan pasal 7 ayat 2 RUU Sisdiknas versi Agustus 2022 yang berarti bahwa warga negara indonesia wajib mendapatkan pendidikan bagi yang berusia 6 tahun sampai dengan 15 tahun.

Namun pada kenyataannya, keadaan pendidikan di indonesia terbilang sangat terbelakang jika dibandingkan dengan negara lain. Ada beberapa faktor yang menghambat efektivitas pendidikan inklusif di Indonesia seperti, terbatasnya akses pendidikan, kurangnya pelatihan dan kualifikasi guru, kurangnya pengembangan kurikulum inklusif, dan sarana prasarana yang belum memadai. Apalagi dengan zaman kita yang telah memasuki era digital dimana internet menjadi salah satu hal yang penting bagi kita untuk mendapatkan akses pembelajaran yang lebih luas, namun tidak sedikit juga yang sulit mendapatkan akses tersebut.  Berdasarkan survey United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara terhadap kualitas pendidikan di negara-negara berkembang di Asia Pasifik. Rendahnya kualitas pendidikan inklusif membuat masyarakat khawatir bahwa generasi indonesia tidak mampu bersaing dalam persaingan global di masa depan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Sustainable Development Goals (SDGs) diberlakukan di indonesia dengan upaya meningkatkan dan mensejahterakan masyarakat .Salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) tersebut ada pada tujuan ke-4 mengenai pendidikan. Dimana peningkatan pendidikan berkualitas akan menjadi tumpuan upaya pemerintah dalam membangun indonesia menjadi negara yang maju dan menciptakan generasi emas di masa yang akan datang. Dengan itu, essay ini kami beri judul "Peningkatan Efektivitas Pendidikan Inklusif dalam Rangka Mencapai Kualitas Pendidikan Indonesia" yang berfokus pada Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan ke-4 mengenai quality education atau pendidikan berkualitas.

Dalam judul "Peningkatan Efektivitas Pendidikan Inklusif dalam Rangka Mencapai Kualitas Pendidikan Indonesia" mengandung beberapa fenomena yang terjadi dalam pendidikan di Indonesia seperti, upaya untuk mengatasi masalah kesenjangan dalam pendidikan, khususnya untuk siswa dengan kebutuhan khusus atau berkebutuhan khusus. Dalam konteks ini, peningkatan efektivitas pendidikan inklusif dapat dicapai melalui peningkatan aksesibilitas pendidikan inklusif, dan meningkatkan partisipasi orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam mendukung pendidikan inklusif. Upaya-upaya tersebut harus ditingkatkan agar kualitas pendidikan di Indonesia akan semakin meningkat dan semua siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus, dapat meraih kesuksesan dalam pendidikan mereka.

Pada proses peningkatan efektivitas pendidikan inklusif dalam mencapai kualitas pendidikan Indonesia terdapat beberapa masalah yang mungkin timbul seperti, terbatasnya tenaga pengajar yang terlatih dan memadai dalam mengajar siswa berkebutuhan khusus, terbatasnya anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan pengembangan program pendidikan inklusif, kurangnya koordinasi yang efektif antara berbagai instansi pemerintah dan organisasi masyarakat sipil dalam pengembangan pendidikan inklusif sehingga memunculkan duplikasi program dan kurangnya sinergi antara berbagai pihak terkait. 

METODE PENGAMBILAN DATA

Metode penelitian untuk essay ini adalah dengan cara melakukan wawancara sebagai bentuk analisa riset yang kemudian akan dilakukan observasi serta diskusi terhadap hasil wawancara tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Dengan tujuan untuk mengetahui sudut pandang mereka mengenai pendidikan berkualitas di Indonesia, faktor-faktor serta upaya-upaya apa yang bisa dilakukan untuk mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 ini di indonesia. Wawancara dilakukan dengan tiga narasumber sebagai berikut :

  • 1.  Rachel Azaria, 19,  Mahasiswa Telkom University Jawa Barat
  • 2. Reyhan Priyana, 18, Mahasiswa Telkom University Jawa Barat
  • 3. Remitha Via Adisty, 19, Mahasiswa Universitas Pembangunan Veteran Negeri Jawa Timur

HASIL ANALISA

Berdasarkan hasil wawancara ketiga narasumber menyebutkan bahwa pendidikan di Indonesia saat ini masih belum bisa dikatakan merata, karena masih adanya pemerataan pendidikan yang rendah, serta sarana prasarana yang belum memadai. Namun tidak semua pendidikan di Indonesia merata sesuai dengan seharusnya sesuai dengan dasar negara Indonesia yakni Pancasila khususnya sila ke lima yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia pada ekspetasi dan realitanya sangat jauh berbeda pada saat di lapangan. Implementasi pendidikan inklusif harus mengupayakan sikap tidak diskriminatif terhadap setiap individu. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan inklusif berdasarkan ketiga narasumber yaitu, faktor orangtua, faktor keluarga, faktor pertemanan, faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan faktor pola pikir pada setiap individu. Adapun faktor penting lain yaitu, level pendidikan Sehingga perlu dilakukan penguatan pendidikan berkarakter untuk menuju nilai-nilai luhur pancasila, dan mewujudkan perilaku sikap hidup pancasila. 

Ketiga narasumber menilai dan menyetujui bahwa peran pengajar maupun orang tua dalam upaya peningkatan pendidikan inklusif sangatlah penting karena pengajar dan orang tua harus kompak dalam mensupport anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga anak tersebut dapat terbentuk karakter yang baik dan bertanggung jawab pada setiap individu. Berdasarkan hal tersebut, dikatakan bahwa dalam penelitian orang tua yang mendukung siswa dalam prosesnya. Maka siswa tersebut akan membentuk karakter dan memberikan pemahaman serta penghayatan tentang nilai-nilai karakter yang baik sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Kedua narasumber berpendapat bahwasannya mewujudkan efektivitas pendidikan inklusif perlu adanya niat dari diri sendiri, dan untuk pemerintah harus mengadakan program wajib belajar 12 tahun dari SD sampai SMA pada setiap orang. Dan satu narasumber lainnya berpendapat bahwa mewujudkan efektivitas pendidikan inklusif membutuhkan waktu yang cukup lama, karena hal tersebut diperlukan untuk mengubah mindset seseorang. Namun, cara yang paling efektif menurut penelitian ialah, meningkatkan kualitas guru sebagai cita-cita pendidikan nasional.

Ketiga narasumber berpendapat bahwa dalam upaya penting yang mendukung kualitas pendidikan di Indonesia dibagi menjadi 2 bagian: meningkatkan kualitas guru atau meningkatkan kualitas belajar. Ada pula yang berpendapat bahwa salah satu upaya nya bisa dengan mengubah mindset dan mentalitas seseorang. Adapun upaya preventif, dimana pancasila harus diaktualisasikan dalam berbagai bidang kehidupan serta harus muncul dan menjadi nyata dalam bidang integrasi NKRI, kehidupan ekonomi, dalam bidang hukum, dalam bidang pendidikan.

KESIMPULAN

Dari data yang telah dihasilkan diatas, dapat disimpulkan bahwa Indonesia masih memiliki banyak kekurangan untuk mencapai target pendidikan berkualitas. Sehingga diperlukan upaya yang besar dalam meningkatkan target tersebut. Tidak hanya dari pengajar, tetapi juga dengan anak dan orangtua. Pendidikan berkualitas sudah menjadi hak bagi semua orang tanpa terkecuali, dengan itu, pemerintah serta masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan akses dan kualitas pendidikan yang setara bagi semua orang demi mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 ini.

DAFTAR PUSTAKA

Peran Pendidikan dalam Mewujudkan Indonesia Emas -- Gama Cendekia. (2017, August 26). Gama Cendekia. Retrieved April 7, 2023, from https://gc.ukm.ugm.ac.id/2017/08/peran-pendidikan-dalam-mewujudkan-indonesia-emas/

Peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menanamkan Karakter Kebangsaan pada Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi. (n.d.). eprints UAD. Retrieved April 7, 2023, from http://eprints.uad.ac.id/9771/1/125-133%20Tri%20Desti.pdf

Safitri, A. O., Yunianti, V. D., & Rostika, D. (2022). Upaya Peningkatan Pendidikan Berkualitas di Indonesia: Analisis Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Upaya Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan | SMP Katolik Santo Petrus. (n.d.). SMPK Santo Petrus Jember. Retrieved April 7, 2023, from https://www.smpksantopetrusjember.sch.id/profil/strategi-pencapaian-mutu


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun