Selam mengikuti pendidikan ini perasaan saya bercampur aduk ada rasa senang dan bahagia saya dapatkan saat mengikuti pembelajaran baik secara sinkronus maupun asinkronus dimana dari pembelajaran ini disampaikan dengan penuh kegembiraan berbagi ice breaking, berbagi ilmu dan pengalamana yang berimbas pada penambahan wawasan yang saya miliki. Rasa sedih saya alami disaat menemukan hambatan atau kesulitan yang mengharuskan saya berpikir keras untuk mencari solusinya. Rasa kagum saya dedikasikan untuk fasilitator dan pengajar praktik yang selalu sabar membimbing dan menularkan ilmu-ilmunya sehingga saya dapat sedikit demi sedikit memahami materi yang disampaikan sehingga muncul kompetensi yang harus saya miliki. dan perasaan yang tidak sangka bahwa saya dapat melewati pendidikan ini sampai akhir.
3. Finding ( Menemukan)
Pembelajran yang sangat berkesan adalah ketika melakukan pembelajaran berdiferensiasi dimana terdapat 3 aspek yang harus diperhatikan. Kemudian pembelajaran tentang bagaimana cara mengambil keputusan pada permasalahan yang meiliki dilemma etika serta melakukan sepervisi akademik dan pembelajaran tentang bagaimana cara melakukan coaching.
Proses coaching harus terus dilakukan untuk menciptakan keterbiasaan dan meningkatkan keterampilan kita dalam memberikan layanan sebagai coach. Setiap orang khususnya anak didik memiliki keunikkan dan potensinya masing-masing yang harus kita gali dan berdayakan sehingga dapat hidup secara maksimal sesuai dengan kodrat alam dan zamannya masing-masing
Modul coaching ini menyadarkan saya khususnya untuk mampu memerankan diri sebagai pemimpin pembelajaran yang bukan lagi saat nya menyodorkan solusi dan berbagi pengalaman untuk menyelesaikan masalah setiap individu, akan tetapi mengarahkan dan menuntuk mereka untuk mampu menyelesaikan masalah dengan potensi yang mereka miliki.
4. Future ( Penerapan)
Proses coaching akan terus berulang sesuai dengan perubahan peserta didik yang kita hadapi. Kasus-kasus demi kasus akan terus akan bermunculan sesuai dengan kondisi alam dan zaman yang terus berputar. Setiap potensi anak pun akan terus bermunculan dan berbeda-beda tidak bisa disamakan. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang mengoptimalkan mereka untuk mampu menyelesaikan masalah mereka dengan potensi masing-masing. Makin sering kita melakukan proses coaching maka makin terasah juga kemampuan kita untuk melakukan proses coaching.
Menurut saya PGP ini sangat bermanfaat sekali karena dari apa yang saya rasakan banyak hal baru dan pengalaman yang luar biasa yang menjadikan paradigm berpikir saya berubah kearah yang lebih baik dan tentunya berpihak pada murid. Dari PGP ini juga banyak kompetensi yang harus saya miliki dan di sini saya terlatih untuk meningkatkan hal itu semua. Semoga dimasa yang akan datang saya dapat menerapkannya dengan baik sehingga terwujudlah peserta didik yang memiliki profil pelajar pancasila
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H