2.1.A. Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi,Â
2.2.A. Pembelajaran Sosial dan Emosional,Â
2.3.A. Coaching Untuk Supervisi Akademik,Â
3.1.A. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin,Â
3.2.A. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya,Â
3.3.A. Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid
Setiap modul diselesaikan dengan alur belajar MERRDEKA yaitu Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi terbimbing, Â Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata.Â
Namun yang akan dibahas mendalam yang menurut saya menjadi hal yang menarik yaitu tentang modul coaching, mengapa hal ini penting perlu dikuasai karena ini merupakan modul yang akan membantu CGP jika menjadi kepala sekolah.Â
Proses coaching berawal dari analisa dan eksplorasi teknik yang akan digunakan. Selanjutnya memberikan waktu dan situasi dengan leluasa kepada coachee untuk mengunkapkan masalahnya. Sangat penting juga untuk bisa membantu coachee untk menentukan dan mengneal tujuan coaching.
Pertanyaan-pertanyaan efektif diajukan kepada coachee untuk menggali permasalahan yang terjadi dan coach mendengarkan apa yang menjadi keyakinan dan perhatiaan coachee sebagai upaya untuk menciptakan komunikasi asertif dengan coachee. Coach menyimak komunikasi coachee  serta memahamkan coachee pentingnya menyelesaikan masalahnya sendiri
Terus coach melaksanakan curah pendapat dan menuntun coachee membuat tindakan serta alternative jalan yang mungkin dipraktekkan coachee dan memberikan dorongan kepada coachee untuk memilih ide dan keputusan. Â Dorongan coach menciptakan rencana penyelesaian dengan waktu yang measurable, jelas dan spesipik disuaikan dengan kebutuhan.