Mohon tunggu...
Thian Hendrawan
Thian Hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas SDN 1 Batukaras

Berbagi Informasi mudah mudahan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Analisis Penerapan Proses Pengambilan Keputusan

13 Februari 2023   13:24 Diperbarui: 9 April 2023   16:18 3450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jawaban dari Ibu Cucu :"Ketika mengambil keputusan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak tentu tidak mudah diperlukan berbagai macam pertimbangan biasanya hal yang saya lakukan sebelum mengambil keputusan tersebut adalah dengan meminta pendapat baik dari atasan yaitu bapak pengawas ataupun dari para guru yang senior baik senior Dalam usia atau senior dalam pengalaman kerja biasanya mereka lebih bijak dalam hal pengambilan keputusan."

8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat ibu petik dari pengalaman ibu  mengambil keputusan dilema etika?

Jawaban dari Ibu Cucu :"Pelajaran yang dapat saya petik dari  berbagai keputusan yang terbaik diantara pilihan yang baik keputusan yang baik membawa manfaat bagi pendidikan."

Analisis Hasil Wawancara  

Berdasarkan hasil wawancara bersama Bapak Sudiarsa, Ibu oop, dan bu Cucu ternyata memiliki pandangan yang hampir serupa, hal ini dapat terlihat dari pandangan terhadap dilemati itu sendiri, Bapak Sudiarsa cenderung ketika memutuskan berdasarkan melakukan apa yang kita harapkan orang lain lakukan pada diri kita atau kita kenal dengan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Cares Based Thinking), untuk paradigma dilema etikanya paradigma keadilan lawan kasihan ( Justice vs Mercy) hal ini dapat terlihat ketika Bapak Sudiarsa menceritakan bahwa ketika ada nilai keadilan bahwa siswa yang melanggar aturan harus ada konsekuensi namun aturan tersebut dikecualikan dengan mempertimbangkan rasa kasihan melihat latar belakang keluarganya. 

Dengan demikian Bapak sudiarsa, dalam suatu pengambilan keputusan terlebih dahulu pengumpulkan informasi data yang akurat kemudian mendengarkan pertimbangan dari dewan guru baru setelah itu diputuskan untuk kebaikan bersama. 

Sementar Ibu Oop, cenderung berpikir berdasarkan prinsip melakukan demi kebaikan orang banyak atau yang kita kenal dengan Berpikir Berbasis pada Hasil Akhir (Ends Based Thinking). prinsip tersebut terlihat dari jawaban bu oop yang menceritakan bahwa "saya akan mengambil keputusan yang manfaatnya baik bagi orang banyak."Adapun terkait paradigram berpikirnya termasuk ke dalam paradigma individu melawan masyarakat (individu vs community) menurutnya bahwa ketika ada suatu permasalahan yang jadi pertimbangannya adalah kepentingan orang banyak dalam hal ini adalah kepentingan orang tua siswa/dewan guru. Namun dari pernyataan yang lain bahwa beliau akan mengikuti insting/ide/prinsip yang dirasa benar ketika memutuskan, jika melihat hal ini cenderung beliau berprinsip berdasarkan menjunjung tinggi nilai-nilai pada prinsip dalam diri atau yang sering kita sebut dengan Berpikir Berbasis Peraturan (Rules Based Thinking).  

Untuk narasumber terakhir adalah ibu cucu mardiana, beliau merupakan Kepala Sekolah Baru yang bulan kemarin baru dilantik. hasil jawaban dari bu cucu, terlihat bahwa beliau memiliki prinsip  melakukan keputusan demi kebaikan orang banyak atau yang kita kenal dengan Berpikir Berbasis pada Hasil Akhir (Ends Based Thinking). Prinsip yang digunakan oleh ibu cucu yaitu Paradigma individu melawan masyarakat (individu vs community) prinsip tersebut terlihat ketika ibu cucu " menyatakan bahwa meminta pendapat dari rekan kemudian ketika memutuskan berdasarkan tingkat kebermanfaatan bagi semua orang."

Secara keseluruhan pengambilan keputusan dari 3 Kepala Sekolah dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya telah melaksanakan sesuai dengan dalam modul 3.1 meskipun para kepala sekolah tidak menyadari langkah pengambilan keputusan berdasarkan prinsip atau paradigma yang mana, namun sifat kehati- hatian dan pertimbangan resiko dalam setiap keputusan sudah diterapkan di 3 kepala sekolah

Berdasarkan hasil wawancara di atas, saya sebagai guru tentu merasa mendapat pengalaman nyata dan dapat menghubungankan antara materi dalam modul dengan dunia nyata di lapangan,berdasarkan hal tersebut nantinya sebagai guru pemimpin pembelajaran di kelas tentu saya juga akan mengikuti langkah- langkah dalam pengambilan yang dikenal dengan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan. Untuk mengidentifikasi permasalahan yang perlu diperhatikan bila dalam pengujian terhenti di ada pelanggaran hukum dan etika maka dapat dipastikan kasus tersebut masuk ke bujukan moral, untuk itu sebagai pemimpin harus berhati- hati ketika dihadapkan pada situasi tersebut

Demikian Hasil analisis yang saya lakukan. Terima Kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun