Mohon tunggu...
Eny Wulandari
Eny Wulandari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Suka baca dan nulis

Nulis juga di enywulandari.wordpress.com agar melatih menjadi luar biasa dengan berpikir di luar kebiasaan sebab untuk menjadi ekstra biasa bisa datang dari hal biasa.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Penulis Konten Paling Akrab dengan Tiga "Drama" Ini

27 Februari 2020   14:38 Diperbarui: 27 Februari 2020   14:46 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tetapi di sisi lain, saya bisa menjadi seorang perfeksionis. Bisa merasa kecewa jika tulisan tidak seperti yang saya mau. Pertarungan sesungguhnya bagi penulis konten adalah proses menulis itu sendiri.

Menuangkan pesan ke dalam kata, paragraf hingga artikel yang harus terjahit rapi dan saling mendukung satu sama lain. Selama proses ini, begitu banyak kata atau kalimat yang membanjiri otak sehingga ada yang mesti mencari tempat tenang agar bisa berdamai dengan otak.

Setelah menulis rampung, penulis konten belum bisa bernafas lega. Terkadang dia mesti membaca lagi, menyunting banyak bagian hingga ada yang mengganti bagian tertentu.

Dulu saya sampai merasa terbebani atas beberapa tulisan yang saya anggap bagus tetapi setelah menjadi artikel terasa kurang "hidup". Jika sudah demikian, biasanya saya langsung unggah karena merasa mulai terjebak virus kesempurnaan yang tidak akan pernah bisa saya capai.

Penulis konten membuka ruang ekspresi bagi yang doyan menulis. Namun, tetaplah mengingat secinta-cintanya teman pada pekerjaan atau hobi ini tetaplah ia bukan hal yang fana dan satu-satunya hal terpenting dalam hidup.

Baca, resapi, tulis, edit, unggah dan hempaskan. Lalu berpindahlah ke topik lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun