Mohon tunggu...
Enrique Justine Sun
Enrique Justine Sun Mohon Tunggu... Freelancer - Book and Article Author • Psychology and Philosophy Enthusiast • Organizational Activists

Jendela Pendidikan Merubah Masa Depan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Lebih Menyenangkan dan Fleksibel Kenali Hybrid Learning

25 Agustus 2024   08:00 Diperbarui: 25 Agustus 2024   08:02 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Sanket Mishra 

Di era digital yang semakin maju, metode pembelajaran pun terus berkembang. Salah satu inovasi yang sedang populer adalah hybrid learning atau pembelajaran hibrida. Konsep ini menggabungkan antara pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran online. Dengan kata lain, siswa dapat belajar secara fleksibel, baik melalui interaksi langsung dengan guru dan teman sekelas, maupun melalui platform digital. 

Hybrid learning menawarkan banyak keuntungan, seperti fleksibilitas waktu dan tempat belajar, personalisasi pembelajaran, serta kesempatan untuk mengakses berbagai sumber belajar yang kaya. Siswa dapat mempelajari materi yang lebih kompleks secara mandiri melalui video, simulasi, atau kuis online, sementara interaksi langsung dengan guru dapat digunakan untuk mendiskusikan konsep yang sulit atau melakukan kegiatan praktikum. 

Selain itu, hybrid learning juga memungkinkan siswa dengan berbagai gaya belajar untuk menemukan metode yang paling sesuai dengan mereka. Dengan demikian, hybrid learning bukan hanya sekadar tren, tetapi merupakan solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era modern. 

Perbedaan Hybrid Learning, Blended Learning, dan Offline Learning

Seringkali, istilah hybrid learning, blended learning, dan offline learning digunakan secara bergantian. Padahal, ketiga metode pembelajaran ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Offline learning merupakan metode pembelajaran tradisional yang sepenuhnya dilakukan secara tatap muka di dalam kelas. 

Tidak ada komponen digital atau online yang terlibat di dalamnya. Blended learning merupakan pendekatan yang lebih luas, di mana pembelajaran dilakukan melalui kombinasi berbagai metode, termasuk tatap muka, online, dan mandiri. Hybrid learning merupakan subkategori dari blended learning yang lebih spesifik. 

Dalam hybrid learning, siswa secara bersamaan mengikuti pembelajaran secara online dan tatap muka dalam waktu yang sama. Misalnya, sebagian siswa belajar di kelas dengan guru, sementara sebagian lainnya mengikuti pembelajaran melalui platform online, tetapi dengan guru yang sama. 

Jadi, perbedaan utama terletak pada tingkat sinkronisasi dan integrasi antara pembelajaran online dan offline. Hybrid learning lebih terstruktur dan sinkron, sedangkan blended learning menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam menggabungkan berbagai metode pembelajaran.

Manfaat Hybrid Learning bagi Siswa, Guru, dan Sekolah

Hybrid learning menawarkan segudang manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan. Bagi siswa, metode pembelajaran ini memberikan fleksibilitas yang tinggi untuk mengatur waktu belajar sesuai dengan ritme masing-masing. Mereka dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja, serta mengulang materi yang belum dipahami. 

Selain itu, hybrid learning juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena mereka memiliki lebih banyak pilihan dalam cara belajar. Bagi guru, hybrid learning memungkinkan mereka untuk lebih personalisasi pembelajaran. Guru dapat memberikan perhatian lebih kepada siswa yang membutuhkan bantuan tambahan, serta menciptakan kegiatan belajar yang lebih interaktif dan menarik. 

Hybrid learning juga memungkinkan guru untuk mengukur kemajuan belajar siswa secara lebih efektif melalui berbagai alat penilaian online. Bagi sekolah, hybrid learning dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, seperti ruang kelas dan peralatan. Selain itu, hybrid learning juga dapat meningkatkan reputasi sekolah karena dianggap sebagai lembaga pendidikan yang inovatif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Tantangan dalam Implementasi Hybrid Learning dan Solusinya

Meskipun hybrid learning menawarkan banyak manfaat, implementasinya tidak lepas dari berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan digital. Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan koneksi internet yang memadai. Selain itu, keterampilan digital guru juga menjadi kendala. 

Tidak semua guru memiliki kemampuan yang cukup untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Kurangnya infrastruktur yang memadai di sekolah juga menjadi hambatan, seperti jaringan internet yang lambat atau fasilitas pembelajaran online yang terbatas. Motivasi belajar siswa juga perlu diperhatikan, karena tidak semua siswa dapat termotivasi untuk belajar secara mandiri. 

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan investasi dalam infrastruktur teknologi, pelatihan bagi guru, serta pembuatan konten pembelajaran yang menarik dan interaktif. Sekolah juga perlu bekerja sama dengan orang tua untuk memastikan bahwa siswa memiliki akses yang sama terhadap sumber belajar.

Peran Orang Tua dalam Mendukung Pembelajaran Hybrid Anak

Peran orang tua sangat krusial dalam keberhasilan penerapan hybrid learning. Orang tua berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pengontrol dalam proses pembelajaran anak di rumah. Mereka perlu memastikan bahwa anak memiliki lingkungan belajar yang kondusif, menyediakan perangkat yang dibutuhkan, serta memantau kemajuan belajar anak secara berkala. Selain itu, orang tua juga perlu terlibat aktif dalam komunikasi dengan guru untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan belajar anak dan memberikan dukungan yang diperlukan.

Orang tua dapat membantu anak dalam mengatur jadwal belajar, mengatasi kesulitan yang dihadapi, serta memberikan motivasi agar anak tetap semangat dalam belajar. Dengan demikian, kolaborasi antara sekolah dan orang tua sangat penting untuk memastikan keberhasilan hybrid learning.

Studi Kasus: Keberhasilan Orang Tua dalam Mendukung Pembelajaran Hybrid Anak

Pembelajaran hybrid, yang menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka, telah menjadi model yang semakin umum di dunia pendidikan, terutama sejak pandemi COVID-19. Keberhasilan dalam model ini sangat bergantung pada dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak, termasuk orang tua. Dalam banyak kasus, keterlibatan orang tua memainkan peran penting dalam mendukung keberhasilan akademik anak-anak mereka.

Sebuah studi yang dilakukan oleh (Bai dan Gu) menemukan bahwa dukungan otonomi dari orang tua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran mandiri anak secara daring. Studi ini menunjukkan bahwa otonomi yang diberikan oleh orang tua membantu meningkatkan efikasi diri siswa, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan mereka untuk belajar secara mandiri dalam konteks pembelajaran daring.

Contoh lain dari keberhasilan pembelajaran hybrid didokumentasikan dalam studi yang meneliti penerapan model pembelajaran hybrid pada mata pelajaran Praktik Akuntansi Dasar. Studi ini menunjukkan bahwa siswa sangat puas dengan hasil pembelajaran dan menyoroti pentingnya infrastruktur teknologi yang handal, seperti Wi-Fi dan proyektor LCD, dalam mendukung implementasi yang efektif dari model ini (Sugiarta et al.).

Selain itu, sebuah proyek percontohan yang didanai di University of Portsmouth menunjukkan bagaimana dukungan orang tua dalam kolaborasi dengan tim kursus dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Proyek ini memanfaatkan data untuk menginformasikan intervensi yang ditargetkan, yang menunjukkan bahwa pendekatan berbasis data dapat secara efektif mendukung keberhasilan siswa dalam pembelajaran hybrid (Lowe et al.).

Studi-studi ini menunjukkan bahwa dukungan orang tua, baik melalui otonomi yang diberikan kepada anak-anak mereka atau melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan, sangat penting dalam mendukung keberhasilan siswa dalam pembelajaran hybrid. Keberhasilan model pembelajaran ini tidak hanya bergantung pada teknologi yang digunakan, tetapi juga pada keterlibatan aktif orang tua dan dukungan yang mereka berikan kepada anak-anak mereka.

Referensi

1. Bai, X., & Gu, X. (2022). Effect of teacher autonomy support on the online self-regulated learning of students during COVID-19 in China: The chain mediating effect of parental autonomy support and students' self-efficacy. Journal of Computer Assisted Learning, 38(4), 1173--1184. https://doi.org/10.1111/jcal.12676 

2. Sugiarta K., Ardina C., and Ariana M. (2022) Hybrid Learning Model in the Teaching and Learning Process Basic Accounting Practice, International Journal of Education, Learning and Development, Vol. 10, No.10, pp.48-56
3. T. Lowe, H. . Dunbar-Morris, N. . Dutka-Bowskill, and D. Owen, "Better student outcomes at University of Portsmouth -- how data informed targeted intervention can support student success"., JLDHE, no. 29, Oct. 2023. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun