Rita kembali bernyanyi, diiringi musik yang kembali dimainkan oleh para pemain musik disana. Tak sadar, kalau di luar, Hasan, Jambrong, dan Xyborg tengah mengintip.
"Kau seperti nyanyian dalam hidupku yang memanggil rinduku padamu. Ou uo ho... Kau seperti udara yang kuhela. Kau selalu ada..."
Kira-kira begitulah liri lagu terakhir yang dinyanyikan Laras, sebelum akhirnya latihan selesai dan ia keluar dari stadion bersama seorang pria berkulit agak gelap, agak gemuk, dan mengenakan topi bernama 'Didin'. Laras diantar dengan mobil orang tersebut.
Namun, di tengah jalan, mobilnya tidak bisa maju. Merasa penasaran, Didin  pun membuka pintu mobil dan keluar.
Begitu tiba di luar, Didin kaget bukan main. Bagian belakang mobilnya diangkat oleh Xyborg.
"Waduh, om! Jangan om! Nanti rusak om" teriak Didin, tapi ekspresinya terlihat takut.
Xyborg langsung membanting belakang mobil tersebut dan mendekati Didin. Laras yang melihat kejadian barusan langsung panik. Terlebih, ketika Didin di lempar dan tersangkut di atas pohon.
"Aduh mak... Tolong aku, mak... Turunin aku!!!" teriak Didin.
Xyborg tertawa dan langsung menarik pintu mobil yang ditumpangi Laras hingga terlepas dan ia memukul tengkuk Laras hingga pingsan, kemudian membawa Laras.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H