Akan tetapi, begitu hendak melayangkan tinjunya, Dark Dynamite ditendang lehernya oleh Rainer hingga jatuh ke dalam kolam.
"Alarm yang berisik sekali," ucap Rainer sambil melangkah pergi.
Beni dan teman-temannya melihat ke arah tempat Dark Dynamite jatuh.
"Sumbu Dynamite, sudah padam," ucap Beni yang kemudian tertawa, begitu pula kedua orang temannya.
Rainer berjalan menuju kantin. Kebetulan saat itu perutnya lapar. Akan tetapi, di tengah perjalanan, ia berpapasan dengan Cantika.
"One Hit." Rainer menatap tajam Cantika.
"Rainer Dzulfiqar." Cantika balas menatap tajam Rainer.
Mereka saling tatap selama beberapa saat.
"Katanya kau orang paling teratas di kampus ini. Buktikanlah!" ujar Rainer.
"Kau ingin pembuktian seperti apa?" tantang Cantika.
"Seperti ini!" Rainer langsung melesat ke arah Cantika dan meluncurkan pukulan ke wajahnya.