"Apa yang-"
"Itu Mata Dewa." Bhatara memotong ucapan Rainer. "Itu adalah hadiah karena kau sudah mencapai Kultivasi Silver. Cara menggunakannya tinggal mengalirkan Tenaga Dalam ke matamu, lalu lepaskan keluar. Fungsinya adalah menciptakan ilusi. Mata itu bisa naik tingkat jika terus diasah dan dilatih dengan olah napas Tenaga Dalam. Seiringnya naiknya kemampuan mata itu, fungsinya akan bertambah. Sekarang, kembalilah, prajurit tangguh." Ia lalu tersenyum.
Rainer mengangguk. Ia kembali duduk bersila dan memejamkan mata. Posisinya sama seperti sebelum ia berpindah ke tempat ini.
Tak berselang lama, Rainer kembali ke tempat asalnya.
Esoknya, di Kampus Futuran, Rainer yang selesai ngobrol-ngobrol dengan Beni, Doddy, dan, Made, tidur di bangku panjang kayu dekat kolam, sementara Beni dan dua orang temannya sedang membicarakan anak baru berjulukan 'Dark Dynamite'. Kabarnya, orang itu adalah berandalan yang memiliki reputasi bagus di tempat asalnya, 'Universitas 3 Bangsa'. Dia yang begitu kuat adalah orang yang paling ditakuti di kampus itu. Seluruh pihak kepolisian yang tengah memberhentikan tawuran berhasil dihabisinya. Ia bahkan bisa menghindari tembakan polisi. Sekarang, karena bosan di kampusnya itu, ia mengadu nasib di Futuran dan kabarnya ingin menyatukan Futuran serta menggantikan posisi One Hit.
Begitu sedang asyik-asyiknya mengobrol, tiba-tiba orang yang mereka bicarakan datang bersama beberapa orang.
"HOY!!! Mana ketua kalian???" teriak Dark Dynamite.
"Sadari tempatmu!" teriak Beni. "Kita cuma tim paling kecil di Futuran."
"Aku tidak peduli! Yang kuinginkan adalah puncaknya Futuran!" teriak Dark Dynamite. "Aku tidak mau mendengar ocehan yang seperti lapet, kotoran kemaluan kalian!"
Tiba-tiba, Rainer bangun. "Oh hey, hentikan bahasa tidak enak seperti zakar dan kemaluan itu."
"Rainer!! Aku tahu kau sudah menghabisi 5 Preman Faust atau omong kosong lain semacam itu. Tapi, akan kurobek kemaluanmu!! Uryaaaaa!!!" Dark Dynamite berteriak lalu berlari ke arah Rainer sambil mengepal kuat tangannya. Saat itu, Rainer menguap.