Beni membakar sebatang rokok. "Kau menguasai Futuran dan tak melupakan kami," katanya setelah menghembuskan asap rokok.
"Ha?" Rainer nampak bingung.
"Mulai hari ini kau teman kami," ucap Beni. Ia lalu mengeluarkan kertas dengan beberapa tulisan dan angka lalu menunjukkannya pada Rainer. "Rangking Kekuatan Futuran."
Rainer langsung mengambilnya dan pergi, tanpa peduli dengan teman-teman barunya yang mencoba mencegah kepergiannya.
"Orang yang susah dimengerti." Beni menggeleng. Kemudian ia duduk di pinggir kolam sambil melihat kedua temannya yang main catur setelah mencegah kepergian Rainer.
"Hari ini Rangking Kekuatan diperbarui lagi," kata Beni.
"Siapa saja yang masuk sekarang?" tanya Made setelah menempatkan bidak catur yang berupa 'benteng' ke kolom putih papan catur.
"Oke, aku sebutkan sekarang. Di nomor 5 ada Abdurochman, pesumo yang badannya hampir setara gajah, ketua Squadrion. Dia baru masuk, tapi masih peringkat bawah dan kekuatannya cuma 30."
"Apa yang spesial dari dia?" tanya Doddy.
"Tidak ada. Tapi, dia masih layak lah disebuat orang paling kuat, itu kata anak-anak kampus," jawab Beni.
"Lalu, siapa nomor 4?" tanya Made sambil mencomot snack bola keju di atas piring bening.