"Hah?" Si pria berjanggut yang tak begitu mengerti memegang kacamata bagian kirinya.
KRTAK!
Tiba-tiba kacamata bagian kiri pria berjanggut tersebut pecah.
Si pria berjanggut mematung untuk beberapa saat. "Ke-kenapa nih??"
"Saya tonjok barusan," ucap Rainer santai.
"A-apa??? Sejak kapan???" si pria berjanggut kaget bukan main sekaligus kebingungan.
"Sejak kamu masuk ke areaku," kata Rainer masih tetap santai.
Tentu saja hal itu membuat si pria berjanggut dan empat pria yang mendampinginya sangat sangat terkejut. Si pria berjanggut pun memberi aba-aba pada empat orang kawanannya untuk menyerang Rainer. Mereka melingkari Rainer sambil mengeluarkan pistol dan menodongkannya pada Rainer.
Rainer tersenyum sinis, sebelum akhirnya si pria berjanggut memerintahkan keempat orang yang melingkarinya itu menarik pelatuk pistol mereka. Namun, begitu ditarik, pistol mereka tak mengeluarkan apa-apa. Hal di luar dugaan itu tentu saja mengejutkan mereka semua.
"Ke-kenapa?" gagap si pria berjanggut.
Rainer mengangkat tangannya. Tangannya terlihat menggenggam empat tempat peluru pistol. " Hm.." Dengan santainya ia menunjukkan itu pada orang-orang tersebut yang membuat mereka membelalak.