Di lain pihak, tepatnya di sebuah ruangan dalam kantor polisi, nampak Rainer yang tengah berdiri menatap seorang gadis berjas merah muda. Rainer telah diundang lewat telepon oleh gadis tersebut setelah Rainer pulang kuliah.
"Terimakasih sudah menerima undangan dari agen rahasia negara. Maukah kamu bekerja untuk kami? Bayarannya cukup untuk membuatmu hidup lebih layak."
"Apa yang harus kukerjakan?" tanya Rainer.
"Menangkap semua anggota Black Heaven, hidup atau mati!"
Rainer tiba-tiba kaget. "Black Heaven?? Baik, dengan senang hati kalau begitu."
"Astaroth pemimpin Black Heaven telah berjanji jika ada yang bisa mengalahkan organisasinya, Astaroth beserta semua anggota Black Heaven rela dihukum mati," kata gadis tersebut. "Tapi, yang harus kau tahu, Black Heaven memiliki anggota inti berisi orang-orang berkemampuan kelas atas."
Gigi Rainer gemelutuk. Ia nampak geram. "Akan kupastikan mereka mati di tanganku!"
Gadis tadi tertawa kecil. "Semangat sekali. Oh iya, namaku Via. Salam kenal sebelumnya."
Rainer hanya mengangguk.
"Kami akan menyokongmu dengan apa saja yang kau perlukan dalam tugas ini," ucap Via. "Ngomong-ngomong, kau butuh senjata?"
"Untuk saat ini tidak." Rainer menjawab dengan nada dingin.