Mohon tunggu...
The Storm
The Storm Mohon Tunggu... Freelancer - Guru

Iseng aja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pendekar Naga Harimau (Cersil/Cerita Silat Indonesia) - Chapter 2: Terkuat

14 Desember 2024   03:29 Diperbarui: 14 Desember 2024   03:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tuan Kebal Hukum, ini mainan hari ini," ucap si sipir berkumis sambil melakukan pose 'hormat bendera'. "Seperti biasa, saya akan langsung memperkenalkan siapa mereka. Theodore!"

Mendengar namanya dipanggil, Ninja bernama Theodore itu maju ke depan.

"Dia adalah Theodore Rucci, Ninja Arizona. Kekuatan fisik dan kecepatannya tidak perlu diragukan lagi," kata sipir berkumis tadi. "Senjata utamanya adalah Lion Sword yang terbuat dari baja Vibranium dan ditempa oleh penempa Arizona yang sangat ahli dalam bidangnya, menjadikan pedang itu pedang yang mampu memotong apa saja yang ada di dunia ini. Tapi, jangan remehkan juga senjata rahasianya seperti shuriken miliknya."

"Baiklah Ninja Arizona, aku bertaruh kalau Lion Sword-mu tidak mampu menembus kulitku, maksimal hanya mampu memberikan goresan kecil," ucap Astaroth santai.

Theodore langsung terprovokasi. "Apa tuan ingin mencobanya?"

Astaroth langsung memberi isyarat dengan tangannya agar Theodore segera menyerang. Dan, tanpa basa-basi lagi Theodore mencabut pedang yang tersampir di sarung hitam di punggungnya lalu segera menusuk Astaroth dengan pedang bernama Lion Sword itu.

TRANKK!

Lion Sword Theodore langsung patah begitu menyentuh dada Astaroth. Sontak yang ada disana kaget bukan main, terlebih Theodore sendiri. Sementara Astaroth hanya tersenyum miring.

"Kau gagal, Ninja!" ucap sipir berkumis dengan tegas. "Sekarang, ayo keluar!" ajaknya sambil menarik Theodore keluar.

"Rumor yang beredar tentang Tuan Kebal Hukum ternyata nyata," gumam pria berpakaian beladiri serba oranye sambil menelan ludah.

"Baik, selanjutnya-"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun