"Terserah loe aja," balas Satria.
"Haaaatt!!!" Mutia berlari ke arah Shadow berwujud tengkorak tersebut, sebelum akhirnya melepaskan tendangan sabit.
Tapi, sebelum kaki Mutia mengenai Shadow Tengkorak, makhluk itu mengelak ke samping dan berhasil menebas paha Mutia. Mutia pun terjatuh dengan darah segar mengalir di pahanya.
"Kau Guardian, lebih baik berhenti menghalangiku!" hardik Shadow Tengkorak. "Manusia itu semuanya sama saja, hanya makhluk yang bisanya membuat kerusakan. Makhluk seperti itu lebih baik lenyap. Jika kau tahu bagaimana kematian Dian, kau akan berhenti menjadi Pembasmi Shadow!"
"Kau salah!" sahut Satria.
Shadow Tengkorak berbalik ke belakang.
"Manusia adalah makhluk yang unik," ucap Satria. "Manusia saling membutuhkan satu sama lain dan banyak yang berlomba dalam kebaikan."
Shadow Tengkorak menggeram kesal. "OMONG KOSONG!"
Satria langsung menekuk tangan kirinya lalu mengepalkan tangan kiri tersebut hingga Skylar Biru di tangan kirinya menyala terang. Setelah itu ia berkata, "Berubah."
Seketika, pakaian Satria berubah menjadi berwarna dominan hitam dan jubah putihnya menghilang. Di berbagai sisi muncul potongan-potongan 'armor' dominan emas. Armor-armor tersebut lalu menempel ke dada, punggung, pundak, tangan, pinggang, dan kaki. Visor hijau helm bertanduk yang menempel terakhir di kepala Satria berkedip. Kini, ia telah berubah menjadi Guardian Emas.
"Cih!" Shadow tengkorak yang langsung melemparkan cahaya hitam yang muncul di kedua pedangnya pada Dragon.