Siapakah Rendy? Rendy adalah kekasih Silvi yang sudah meninggal karena kecelakaan. Wajah, rambut, bahkan postur tubuhnya sama persis dengan Rendy. Dulu, ketika Rendy masih hidup, Silvi selalu menghabiskan waktunya bersama Rendy dengan minum minuman keras. Namun, Rendy keburu dipanggil Tuhan. Hati Silvi pun hancur. Tapi ia tetap tegar dan berharap suatu saat bisa menemukan sosok seperti Rendy yang setia, penyayang, dan kuat dewasa.
Di sebuah Rumah Sakit Swasta di kampung bernama Keramat Asem, hiduplah seorang 'suster' berparas sangat cantik. Karena kecantikannya itu, banyak sekali pria yang bolak-balik masuk rumah sakit untuk sekedar menyapa, mengobrol, bahkan dirawat olehnya. Tak jarang, para pria itu hanya pura-pura sakit. Setiap harinya, Rumah Sakit dengan nama 'Sehat Jaya' itu selalu ramai pengunjung yang kebanyakan kaum pria. Hal ini, membuat iri para wanita di kampung tersebut. Bahkan, istri-istri dari para pria yang berobat di rumah sakit tersebut juga iri dengan kecantikan sang suster bernama 'Dian' tersebut dan takut suami mereka main serong dengannya.
Suatu ketika, gadis-gadis yang begitu iri dengan kecantikan Dian mencoba mencelakai suster itu. Mereka menjebak Dian yang setiap hari pulang malam dan melewati hutan kecil di kampung tersebut. Mereka sangat hafal Dian pulang jam berapa dan apa saja yang dilakukannya setelah bekerja. Mereka rela berhari-hari mengamati aktifitas Dian. Lalu, salah satu gadis yang ingin menjebak Dian sengaja mencuri barang berharga milik Pak Lurah dengan mengenakan kain hitam untuk penyamaran. Gadis yang mengenakan kain hitam itu berlari persis ke tempat Dian biasa lewat. Begitu bertemu Dian, gadis itu langsung membuka kain hitamnya dan membungkus Dian secara cepat dengan kain hitam itu. Barang hasil curiannya ia taruh dekat Dian, sebelum akhirnya lari sangat cepat. Warga yang mengejar gadis yang mencuri barang Pak Lurah tadi langsung memukuli Dian yang tertutup kain hitam tanpa ampun. Mereka yang membawa kayu serta besi memukuli kaki Dian sampai hancur. Begitu kain hitam dibuka, para warga terkejut melihat Dian tewas penuh darah. Akhirnya, tanpa tanggung jawab, para warga itu pun memilih pergi.
Saat jalanan sudah sepi dan hujan lebat, dari dalam tanah, muncul sesosok makhluk bersayap, bertanduk dua, bertaring panjang dengan keseluruhan tubuh berwarna hitam dan tak memiliki kaki. Makhluk tersebut memandangi Dian sebentar, sebelum akhirnya masuk ke dalam tubuh Dian. Tak lama, Dian pun bangkit kembali. Wajahnya yang sangat cantik kini telah hancur, begitu pula kakinya. Pakaian perawatnya rusak tak beraturan dan bernoda darah dimana-mana. Ia berjalan dengan menyeret tubuhnya. Ia pun segera mencari gadis-gadis yang menjebaknya. Begitu ketemu, Dian langsung menatap marah para gadis itu yang sangat ketakutan karena kemunculannya. Seketika, karena tatapan mata merah menyala Dian, tubuh para gadis itu mematung. Dian pun memakan mereka satu persatu, dimulai dari bagian kepala mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H