"Masuk! Nggak dikonci," sahut suara seorang wanita dari dalam.
Gadis langsung menyembulkan kepalanya ke dalam ruangan tersebut. Di ruangan itu, duduklah seorang gadis dengan rambut panjang sepunggung dan berkemeja putih panjang dan rok mini. Ia menatap Gadis dari kursi empuk warna merah yang ia duduki. Kulit gadis itu putih serta tak kalah halus dari Gadis dan memiliki dan tahi lalat di wajah sebelah kiri. Dadanya yang besar seolah membuat bajunya terlihat sempit.
"Ada apa, Gadis?" tanya gadis tersebut.
"Mbak Silvi, Aku bawa anak baru nih," jawab Gadis.
"Siapa?" tanya Silvi.
Gadis langsung membawa Satria masuk ke ruangan itu.
Ketika melihat wajah Satria, Silvi sontak kaget. Spontan, ia berucap pelan, "Rendy?" Dan sepersekian detik, ia mematung sambil menatap Satria.
"Mbak Silvi Nafasha, ya?" tanya Satria.
Silvi tersadar. Ia berhenti mematung. "I-iya. Kamu anak baru?"
Satria mengangguk singkat dan berjalan menghampiri Silvi.
"Si-silahkan duduk!" Silvi mempersilahkan Satria duduk di bangku yang ada di hadapannya yang dibatasi meja merah bertaplak emas dengan bunga mawar di sampingnya.