Akan tetapi, si kacamata mencungkil jari si gondrong yang membuat si gondrong kesakitan dan kunciannya mengendur. Saat itu, si kacamata menarik tangan si gondrong dan membanting tubuhnya lalu menginjaknya berulang kali.
Kemudian, dari belakang, si rambut punk dan si plontos mencoba menyerang berbarengan, tapi semua serangan yang mereka lancarkan luput. Si pria kacamata terlihat sangat lincah menghindari setiap serangan itu. Sampai pada akhirnya, tendangan keras di perut si rambut punk dan si plontos membuat kedua pria tersebut terjengkal ke belakang, muntah darah, lalu pingsan.
Si gondrong yang mulutnya mengeluarkan darah, berusaha bangkit, tapi usahanya sia-sia. "Siapa sih dia? Uhuk!" Ia pun muntah darah.
Di saat seperti itu, tiba-tiba waktu berhenti.
"Apa kau mau kekuatan?" Terdengar suara berat di dekat si gondrong.
Si gondrong terkejut. Ia kemudian menoleh kesana kemari. "A-ada apa ini?? Si-siapa itu??"
"Apa mengambil hak orang lain membuatmu senang?" tanya suara misterius itu.
"Loe ngomong sama gw?" tanya si gondrong.
"Tentu," jawab suara tersebut. "Apa kau mau kuberi kekuatan hebat untuk melawan orang yang tadi menghajarmu?"
"Serius??" tanya si gondrong. "Mau dong!"
"Baiklah, kau sudah menyetujuinya. Terimalah kekuatan ini sebagai ganti untuk jiwamu!"