Saat itu tiba-tiba saja terdengar suara kucing mengeong yang ngeongannya sangat dikenali Kai.
Kai dan Yui langsung melihat ke arah suara itu berasal, yakni sepatu Kai. Dan terlihatlah si boneka kucing yang selalu mengikuti Kai padahal sudah dua kali dibuang oleh Kai.
"Eh??" Yui mengernyitkan dahi. "Boneka ini kok bisa bersuara?? Punya siapa ya??"
"Dia itu boneka aneh. Boneka aneh yang kubilang pada waktu itu," sambar Kai.
"Ooohh... Ini bonekanya? Lucu sekali!" Yui mengambil boneka itu dan memeriksa sesuatu di tubuh si boneka. "Kok tidak ada baterai atau apapun yang membuat boneka ini bisa bergerak ya??"
"Makanya kusebut boneka aneh. Sepertinya boneka ini hidup sungguhan."
"APA???" Mata Yui membulat mendengarnya. "Bagaimana mungkin bisa begitu??"
"Mau menyangkal berapa kali pun memang itu kenyataannya."
"Tapi ... Dia lucu." Yui mengelus-elus boneka tersebut yang membuat si boneka merasa nyaman dan lama-lama memejamkan mata layaknya kucing sungguhan.
"Bawa saja itu! Aku tidak menyukainya."
"Lho? Kenapa? Padahal kucing ini sangat lucu dan imut." Yui masih mengelus kepala sang boneka, sebelum tiba-tiba boneka itu melompat ke arah Kai dan menggesek-gesekkan kepalanya di pinggang Kai.