Di tempat lain, tepatnya di rumah Lisa, Kai nampak sedang menikmati cake coklat buatan Lisa. Suapan demi suapan begitu ia nikmati. Kue tersebut begitu lembut dan coklatnya sangat berasa.
"Luar biasa! Ini enak sekali!" ucap Kai setelah suapan terakhirnya.
Wajah Lisa bersemu merah. Ia tersenyum begitu manis, semanis cake coklat yang dimakan Kai. "Wah, aku jadi tersanjung."
"Coba kau buka toko kue, pasti ramai yang beli," sambar Kai.
"Ya ampun, aku saja masih belajar." Wajah Lisa masih memerah.
"Tidak mungkin! Kue seenak ini? Masih belajar?"
"Ah, kau terlalu memujiku." Lisa tersenyum malu.
"Oh iya, apa kau ada waktu hari ini?" tanya Kai.
Lisa menaikkan alisnya. "Ada. Memangnya kenapa?"
"Aku ingin mengajakmu jalan-jalan."
Mendegar hal itu, Lisa kembali tersipu.
Kai tersenyum tipis. "Anggap saja ini balasan karena kau telah memberiku kue yang sangat enak tadi."
"T-tapi ..." Lisa terbata. "Kue itu kan sebagai balas budi karena kau telah menolongku."
Kai tersenyum simpul. "Ya sudah, kini giliranku membalas budi."
"Eh?" Lisa nampak bingung.
Tapi tiba-tiba, gawai Lisa yang ditaruh di saku celananya bergetar dan berdering. Lisa pun segera mengeluarkannya lalu sesaat melihat ke layar gawai tersebut.
"Aku keluar sebentar ya... Ada hal penting." Lisa beranjak dari tempat duduknya, kemudian berjalan keluar rumahnya.
"Kenapa harus di luar?" gumam Kai.
Beberapa lama kemudian, di luar rumah Lisa, terlihat seseorang yang tak terlihat siapa dia karena bersembunyi di semak-semak, menembak seorang pria yang sedang berjalan ke arah bangku taman dengan pistol laser bergagang biru dan berukiran emas yang membentuk bulan sabit.
Pria yang ditembak tersebut langsung kejang-kejang yang membuat beberapa orang disana kaget. Tak sampai disitu, pria tersebut berubah menjadi monster berwarna hijau dengan kepala yang mirip  kuda bertinju besar. Tentu saja orang-orang di sekitar situ langsung berlarian dan berteriak panik, terlebih monster tersebut menyerang orang-orang yang saat itu ada di dekatnya.
Kembali ke Kai yang berada di rumah Lisa. Saat ini ia tengah mengecek Riderphone dan poinnya sudah bertambah lebih banyak dari sebelumnya karena ia telah membunuh Salty. Ia pun puas. Setelahnya, ia mengecek statusnya. Beginilah status Kai di Riderphone:
[Name: Kai|Point: 5520]
|Rider (primary)|:
Kamen Rider Kabuto
Form - Masked, Rider, Hyper
|Secondary|:
*Kamen Rider Agito
Form - Ground, Flame, Storm, Trinity [BUY], Burning [BUY], Shinning [BUY]
*Kamen Rider Kuuga
Form - Growing, Mighty, Dragon, Pegassus, Titan, All Rising, Amazing Mighty, [BUY], Ultimate [BUY]
[Other Riders] [Buy Riders] [Point to Money]
Pada saat seperti itu, tulisan di layar mendadak berganti:
|Misi 2: Bunuh Horse Chemybugs yang ada di sekitaran luar rumah Lisa. Hadiah: 500 poin|
Kai langsung memasukkan Riderphone dan pergi keluar. Dan benar saja, di luar, terlihat Horse Chemybugs mengejar orang-orang. Kai langsung tahu kalau itu adalah monster yang ditunjukkan System dengan mengetuk tepat di tulisan misi yang diberikan System. Disana, ada gambar monster itu berikut nama dan sedikit keterangan tentang sang monster.
Kai pun menempelkan Riderphone di dekat telinganya dan berseru, "Faiz! Henshin!"
Garis-garis merah langsung muncul di sekujur tubuh Kai yang disusul oleh armor perak di bagian dada dengan pelindung bahu hitam garis merah dan helm bervisor bundar warna kekuningan yang seolah terbelah oleh tanduk di tengahnya yang menjorok ke atas menyerupai antena. Pada saat yang hampir bersamaan, sabuk yang muncul melingkari pinggang Kai berbunyi "COMPLETE!"
Sosok Kai kini telah berubah menjadi sosok Rider bernama 'Kamen Rider Faiz'.
Faiz segera berlari lalu menendang Horse Chemybugs yang hampir saja meninju seorang pria berkaos coklat dengan tinju besarnya. Begitu Horse Chemybugs kehilangan keseimbangan, Faiz menendang samping kepalanya sambil melompat hingga Chemybugs itu jatuh ke samping.Â
Namun, Chemybugs dengan cepat melompat bangun dan langsung mendekati kemudian meninju Faiz berulang kali yang sayang sekali Faiz berhasil hindari dengan sangat mudah.Â
Setelah itu, Faiz melakukan balasan dengan meninju dada Horse Chemybugs dua kali, perut satu kali, sebelum kemudian tendangan melompat ke dadanya yang membuat Horse Chemybugs terlempar cukup jauh.
Faiz lalu mengambil sebuah benda berbentuk 'chip' dari ponsel flip di kepala sabuknya dan memasangkan benda tersebut ke slot yang ada pada benda 'silinder' yang baru ia ambil setelahnya dari samping kanan sabuknya. Benda silinder itu bernama 'Faiz Pointer'.Â
Kemudian, ia memasangkan Faiz Pointer tersebut ke  bagian mata kaki sebelah kanannya. Setelah itu, ia membuka 'flip' handphone di sabuknya dan menekan tombol 'ENTER' disana.
"EXCEED CHARGE!" Ponsel Faiz mengeluarkan suara.
Garis merah di sabuknya mengalirkan 'cahaya' merah yang mengalir ke Faiz Pointer di kaki kanannya. Setelah itu, ia mengambil kuda-kuda rendah setengah berjongkok, lalu berlari, dan bersalto satu kali di udara.
Dan Horse Chemybugs yang sedang berlari ke arah Faiz langsung berhenti karena terkena cahaya 'pointer' merah berbentuk kerucut yang keluar dari Faiz Pointer.
"Hyaaaaa!!" teriak Faiz sambil melesat ke arah Horse Chemybugs dengan posisi menendang dan tubuhnya langsung memasuki pointer kerucut tadi, sebelum akhirnya menembus pointer tersebut dan tiba di belakang Horse Chemybugs dengan posisi setengah berlutut.
Terkena serangan tersebut, Horse Chemybugs pun meledak. Ledakannya terdengar cukup nyaring. Di ledakan tersebut muncul lambang ukiran huruf Yunani Phi's.
Tapi, saat Faiz menegakkan tubuhnya, di hadapan Faiz tiba-tiba muncul sesosok 'Rider' berwarna hitam bercorak emas dengan kepala membentuk lambang 'omega' dan berlensa mata merah serta mengenakan mantel hitam. Rider tersebut dan Faiz saling pandang selama beberapa saat, sebelum akhirnya Rider itu pergi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H