Mohon tunggu...
Putra Saputra
Putra Saputra Mohon Tunggu... -

I am

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengalaman Pertama Backpacker Sendiri ke Luar Negeri (Singapura) : Bagian 1

20 Juli 2014   06:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:50 18627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_334325" align="aligncenter" width="300" caption="Victoria Memorial Hall"]

14057815031883287867
14057815031883287867
[/caption]

[caption id="attachment_334326" align="aligncenter" width="300" caption="Asian Civilization Museum"]

1405781577235053485
1405781577235053485
[/caption]

[caption id="attachment_334327" align="aligncenter" width="300" caption="Raffles Statue"]

14057816581057409878
14057816581057409878
[/caption]

Perjalanan berlanjut. Kali ini tujuan saya adalah kawasan Marina Bay Sands. Jaraknya agak jauh untuk ukuran jalan kaki. Kembali lagi, saya menggunakan ilmu sotoy untuk menemukan jalannya. Saya memilih lewat di sebuah terowongan di bawah jalan raya, dimana di situ juga banyak orang melintas. Keluar dari terowongan, saya melihat Merlion Park, yang di sekitarnya sudah ramai orang sedang berfoto-foto. Jujur saya tak menyangka bakal melihat Merlion Park lebih cepat, karena tujuan awal saya sebenarnya adalah Marina Bay Sands terlebih dulu. Saya sudah tahu kalau Merlion Park tidak jauh dari Marina Bay Sands, hanya lokasi detailnya yang sebelumnya saya tidak tahu.

[caption id="attachment_334328" align="aligncenter" width="300" caption="Merlion Park"]

1405781765975954045
1405781765975954045
[/caption]

Merlion Park adalah ikon utama Singapura. Belum sah ke Singapura kalau belum berfoto dengan latar patung singa menyemburkan air ini. Patung yang sejak kecil cuma bisa saya lihat di televisi maupun majalah, sekarang bisa saya lihat secara langsung. Ukurannya tidaklah terlalu besar, jadi tidak terlihat dari kawasan Historic District di seberang jalan. Dari sejumlah percakapan yang sempat terdengar di telinga, saya bisa tahu jika siang ini sebagian besar pengunjungnya berasal dari Indonesia dan Jepang. Saya pun sempat berbincang dengan sepasang suami istri dari Solo yang sedang berlibur di Singapura. Dari kawasan ini pula, saya bisa melihat Marina Bay Sands secara lebih jelas dan utuh. Ini adalah tempat terbaik bagi yang ingin mengambil foto Marina Bay Sands. Saya mengamati orang-orang di sekitar saya, mencari orang yang tepat yang sekiranya mau membantu memfoto saya dengan latar Merlion Park dan Marina Bay Sands. Entah kenapa perasaan ini begitu lega setelah bisa berfoto dengan latar Merlion Park dan Marina Bay Sands. Sekarang saya sudah sah mengunjungi Singapura!

[caption id="attachment_334329" align="aligncenter" width="300" caption="Marina Bay Sands (1)"]

1405781873919126212
1405781873919126212
[/caption]

Dari Merlion Park hendak ke Marina Bay Sands, saya masih harus berjalan mengitari sungai. Tidak lupa untuk berhenti sejenak di depan gedung The Esplanade. Sama halnya dengan Marina Bay Sands, The Esplanade sudah terlihat sejak saya tiba di Hotel Fullerton. Keberadaan The Esplanade ini sama dengan keberadaan Sydney Opera House di Australia, sebuah gedung pertunjukan seni yang juga berperan sebagai ikon kota. Desain The Espalanade sangat unik, menyerupai buah durian raksasa. Mungkin bentuk durian dipilih karena buah ini mencerminkan Asia.

[caption id="attachment_334330" align="aligncenter" width="300" caption="The Esplanade"]

1405781957414580726
1405781957414580726
[/caption]

[caption id="attachment_334340" align="aligncenter" width="300" caption="Marina Bay Sands (2) ; View from The Esplanade"]

1405783245410112984
1405783245410112984
[/caption]

Di belakang The Esplanade terdapat sebuah tribun penonton yang berwarna-warni. Tribun ini dipakai saat penyelenggaraan balap formula 1 Singapura yang menggunakan jalan raya sebagai sirkuitnya. Lantas saya menyeberangi Helix Bridge, jembatan penghubung yang merupakan akses menuju Marina Bay Sands. Dari Helix Bridge ini, di seberang jalan nampak Singapore Flyer yang merupakan salah satu bianglala tertinggi di Asia. Dan akhirnya, sampai juga saya di kawasan Marina Bay Sands. Ada sejumlah bangunan berdesain unik di kawasan ini. Yang pertama adalah Art Science Museum yang memiliki desain menyerupai bunga teratai. Lalu ada dua bangunan terapung yang memiliki desain kontemporer modern. Kedua bangunan tersebut dikenal sebagai Two Floating Crystal Pavilions.

[caption id="attachment_334331" align="aligncenter" width="300" caption="Helix Bridge"]

14057821252112040539
14057821252112040539
[/caption]

[caption id="attachment_334332" align="aligncenter" width="300" caption="Singapore Flyer"]

1405782182960740924
1405782182960740924
[/caption]

[caption id="attachment_334336" align="aligncenter" width="300" caption="Art Science Museum"]

1405782761574780682
1405782761574780682
[/caption]

[caption id="attachment_334333" align="aligncenter" width="300" caption="Salah Satu Two Floating Crystal Pavilions"]

14057822441413419081
14057822441413419081
[/caption]

Marina Bay Sands adalah kompleks bangunan multifungsi, diantaranya sebagai hotel resort, shopping mall, kasino, dan tempat pertunjukan. Bangunan utama Marina Bay Sands berbentuk tiga tower yang seolah-olah menopang sebuah kapal pesiar besar sebagai atapnya. Bangunan ini difungsikan sebagai hotel resort yang mewah. Saya mencoba memasuki mallnya. Perbedaan utama yang saya dapati dibanding mall-mall di Jakarta, di sini orang bebas keluar masuk mall tanpa adanya pemeriksaan petugas seperti halnya jika kita hendak masuk mall di Jakarta. Jika melihat dalamnya, saya kira tidak terlalu berbeda dengan mall-mall besar di Jakarta. Satu hal yang menarik, ada semacam kanal di dalam mall yang bisa mengajak pengunjung untuk berkeliling mall dengan menggunakan perahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun