Mohon tunggu...
Putra Saputra
Putra Saputra Mohon Tunggu... -

I am

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Little India - Kampong Glam - Orchard Road (Backpacker Sendiri ke Singapura - Bagian 3)

16 November 2014   10:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:42 3910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_354455" align="aligncenter" width="300" caption="Bugis Village"]

14160822241834908799
14160822241834908799
[/caption]

Kampong Glam bisa diartikan sebagai kampung Arab, namun telah melebur dengan budaya Melayu setempat. Dari Victoria Street, saya berjalan menuju Arab Street. Semakin berjalan ke dalam, suasana Arab-Melayu semakin terasa. Toko-toko yang menjual pernak-pernik Arab-Melayu ataupun restoran Arab berjejeran di sepanjang jalan. Sampai akhirnya saya tiba di Muscat Street, tempat dimana Masjid Sultan berada.

[caption id="attachment_354456" align="aligncenter" width="300" caption="Arab Street"]

1416082315661470896
1416082315661470896
[/caption]

[caption id="attachment_354457" align="aligncenter" width="300" caption="Muscat Street"]

1416082373902226886
1416082373902226886
[/caption]

Masjid Sultan adalah objek wisata utama di Kampong Glam. Desainnya menarik, perpaduan antara Arab dan Melayu. Banyak wisatawan yang mengambil foto di masjid ini, ataupun menyempatkan masuk ke dalamnya. Untuk bisa masuk ke dalamnya, kita mesti berpakaian sopan. Di depan Masjid Sultan terdapat pusat cindera mata yang tertata rapi. Barang dagangannya didominasi oleh produk-produk tekstil. Sementara di seberangnya lebih banyak diisi oleh restoran-restoran dengan menu khas Arab. Ada backpacker hostel juga di depan Masjid Sultan ini.

[caption id="attachment_354458" align="aligncenter" width="300" caption="Masjid Sultan"]

14160824521335856254
14160824521335856254
[/caption]

[caption id="attachment_354459" align="aligncenter" width="300" caption="Pusat Cindera Mata di Depan Masjid Sultan"]

14160825401257568804
14160825401257568804
[/caption]

Saya terus berjalan. Tujuan saya berikutnya adalah Malay Heritage Centre di Kandahar Street. Malay Heritage Centre adalah pusat informasi kebudayaan Melayu di Singapura. Saya beruntung, hari ini Malay Heritage Centre sedang free ticket bagi pengunjung yang ingin masuk. Saya tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Bangunannya tidak terlalu besar, suasana di dalamnya seperti halnya jika berada di dalam museum. Sejarah dan budaya Melayu di Singapura diinfomasikan disini. Saya juga melihat ada wayang dan batik yang ditampilkan di dalam tempat ini.

[caption id="attachment_354460" align="aligncenter" width="300" caption="Malay Heritage Centre"]

14160826181844387434
14160826181844387434
[/caption]

[caption id="attachment_354461" align="aligncenter" width="300" caption="Pemutaran Film Habibie & Ainun di Malay Heritage Centre"]

14160826851259063296
14160826851259063296
[/caption]

Kampong Glam adalah pusatnya makanan halal di Singapura. Selain restoran-restoran Arab, saya juga melihat sejumlah restoran Indonesia seperti restoran Padang. Dari semuanya, saya memilih makan di Kampong Glam Café yang letaknya di sudut Busaroh Street. Suasananya nyaman bagi saya karena tempatnya terbuka, dan bisa sambil melihat jalanan. Menu-menunya sangat bersahabat bagi saya. Ada aneka nasi goreng, mie, nasi lemak, dsb. Baru tiga hari di Singapura, kerinduan saya terhadap masakan Indonesia sudah luar biasa. Nasi lemak, yang kurang lebih sama dengan nasi rames di Indonesia menjadi pilihan saya. Dengan lauk telor ceplok dan ayam goreng, saya menyantapnya dengan lahap. Saya juga membeli aneka kue kecil di restoran ini. Untuk minumannya, saya memesan es leci. Dan Kampong Glam Café menjadi tempat makan terfavorit saya di Singapura sampai sejauh ini.

[caption id="attachment_354462" align="aligncenter" width="300" caption="Kampong Glam Cafe"]

14160827781663181659
14160827781663181659
[/caption]

[caption id="attachment_354463" align="aligncenter" width="300" caption="Nasi Lemak Kampong Glam Cafe"]

14160828291493646504
14160828291493646504
[/caption]

Saya kembali berdiri disini. Setelah kemarin hanya sesaat, sekarang saya kembali lagi dengan kondisi yang lebih prima. Ya, saya sudah berada di Orchard Road lagi dengan naik MRT dari stasiun MRT Bugis ke stasiun MRT Orchard. Hehehe. Kini saya bertekad akan berjalan di Orchard Road lebih jauh lagi. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, Orchard Road adalah pusatnya perbelanjaan Singapura karena banyak mall-mall besar. Saya hanya melihat-lihat luarnya tanpa masuk ke dalamnya. Secara fisik, desain bangunannya menurut saya tak terlalu istimewa. Bahkan mall-mall baru di Jakarta masih lebih bagus desainnya daripada disini. Mungkin dikarenakan mall-mall disini sudah agak lama dibangun, jadi tampilannya kurang ‘wah’. Namun karena mall-mall itu saling berjejeran dalam jumlah yang banyak, menjadikan Orchard Road sebagai kawasan yang hidup dan sangat semarak. Saat melintas Orchard Road, saya sempat melihat penjual es krim yang menjajakan dagangannya di pinggir trotoar. Katanya, ini adalah es krim otentik Singapura dari jaman dulu. Es krimnya berbentuk potongan balok, dimakan bersama roti yang juga berfungsi sebagai penjepit es krim. Saya pun ingin mencobanya. Tapi antreannya sore ini panjang sekali, membuat saya mengurungkan niat untuk membelinya. Perjalanan saya di Orchard Road berakhir saat sudah sampai di stasiun MRT Somerset. Waktunya kembali ke penginapan di Chinatown.

[caption id="attachment_354470" align="aligncenter" width="300" caption="Tang Plaza"]

14160841881219244807
14160841881219244807
[/caption]

[caption id="attachment_354471" align="aligncenter" width="300" caption="Ngee Ann City"]

1416084239296466405
1416084239296466405
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun