Mohon tunggu...
Muaz
Muaz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis untuk menjelajah Negeri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bapak yang Terlihat Galak

26 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 25 Desember 2024   08:40 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pexels/Kindel Media)

Bukan dia kesal

Bukan dia muak

Bukan dia marah

Bukan dia benci

Dan bukan dia dendam

Apalagi dengki.....

Dia menawarkan makan lebih dulu.....

Pemberi kerja menebalkan wajahnya

Masalah hidup merumitkan pikirannya

Gebukan didikan masyarakat mengeraskan punggungnya

Para si mulut manis menyayat hatinya

Jalan-jalan yang panas kekarkan kakinya

Tak sempat lagi merasa sakit

Hanya wajah yang terlihat galak.....

Suara hati melirih.....

    Rindu ibu yang sudah tiada

    Rindu isteri nun jauh di desa

    Rindu anak yang belum juga ada

    Rindu untuk sekejap saja dipeluk

    Untuk mendengar yang mengatakan "sabar"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun