Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia menyebabkan meningkatnya penggunaan e-commerce. Adanya kebijakan untuk menjaga jarak dan pembatasan sosial berskala besar membuat masyarakat tidak bisa selalu keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti berbelanja dan bertransaksi melalui ATM.
E-commerce menjadi solusi masyarakat karena bisa meminimalkan pertemuan fisik dan tetap menjaga jarak supaya tidak terjadi penyebaran virus. Hal ini yang menyebabkan masyarakat beralih menggunakan e-commerce.Â
Meningkatnya penggunaan e-commerce di masyarakat membuat pemerintah melirik e-commerce sebagai salah satu solusi untuk ekonomi Indonesia yang sudah melemah. Sebelum diterapkannya lockdown, banyak perusahaan yang mengeluarkan kebijakan untuk bekerja dari rumah (work from home). Tempat-tempat umum seperti mal, taman hiburan, toko, kafe, dan restoran juga mengurangi jam operasional mereka. Untuk mengimbanginya, mereka mulai beralih dengan menggunakan e-commerce.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat terjadi lonjakan transaksi digital di tengah pandemi Covid-19. Akibat adanya kebijakan untuk menjaga jarak sehingga terjadi kenaikan transaksi digital lewat internet banking BRI, mobile banking BRI (BRImo). BRI menyatakan bahwa transaksi nasabah BRI yang menggunakan internet banking maupun BRImo di bulan Maret meningkat sebanyak 61% dibandingkan Januari 2020 menjadi 32 juta kali dengan volume mencapai lebih dari Rp 20 triliun. Sedangkan, pertumbuhan transaksi BRImo pada Maret 2020 naik sebanyak 28% dibandingkan bulan sebelumnya.
Selain itu, salah satu platform e-commerce yaitu Shopee, mencatat kenaikan transaksi mereka yang naik hingga 130% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Handhika Jahja sebagai Direktur Shopee Indonesia, mengatakan rata-rata terjadi 2,8 juta transaksi yang dilakukan oleh pengguna Shopee per harinya.Â
Peningkatan ini memberikan dampak positif bagi industri e-commerce sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama pandemi dan meningkatkan perekonomian di Indonesia. Hal ini juga menyebabkan masyarakat Indonesia cepat beradaptasi terhadap sistem digital, salah satunya dalam aktivitas berbelanja. Masyarakat yang memang sudah menggunakan e-commerce untuk bertransaksi meningkatkan intensitas penggunaan mereka dan masyarakat yang sebelumnya belum menggunakan e-commerce kini mulai memanfaatkan untuk berbelanja dan memenuhi kebutuhannya.
Pertumbuhan pemesanan melalui e-commerce membuat semakin banyak masyarakat yang mulai berdagang secara online. Pertumbuhan tersebut dikarenakan masyarakat lebih memilih untuk membeli kebutuhannya secara online. Persaingan dagang ini menyebabkan penjual harus lebih kreatif supaya bisa menarik perhatian pembeli. Saat ini, penjualan barang yang berhubungan dengan kesehatan seperti masker dan hand sanitizer semakin banyak. Disini lah penjual berlomba-lomba untuk memasarkan produk mereka dengan kreatif dan sesuai dengan daya tarik masyarakat.
Tidak hanya produk kesehatan, produk pakaian dan olahraga juga tak kalah banyaknya. Tidak dapat keluar rumah bukan berarti tidak berolahraga. Masyarakat memilih untuk berolahraga di rumah masing-masing. Inilah yang menyebabkan banyak yang membutuhkan produk-produk olahraga.
Banyaknya pengguna e-commerce membuat beberapa platform memberikan berupa voucher potongan harga sampai voucher gratis ongkos kirim kepada penggunanya.Â
Contohnya seperti Shopee yang baru-baru ini mengadakan acara 11.11 yang dimeriahkan oleh artis K-pop Stray Kids. Selain itu mereka juga memberikan voucher gratis ongkos kirim dan mengadakan flash sale dengan harga yang beragam. Hal ini dilakukan untuk menarik konsumen supaya menggunakan dan memanfaatkan platform Shopee.
Pertumbuhan e-commerce pada kondisi saat ini juga membuka peluang besar bagi jasa ekspedisi pengiriman barang baik antar daerah, domestik, maupun luar negeri. Meningkatnya jumlah pembelian dalam e-commerce, didukung oleh layanan yang diberikan jasa kurir yang juga semakin berkembang, mulai dari sistem tracking, e-wallet, hingga multidrop.Â