lalu bagaimana langkah-langkah praktis atau tahapan dalam menerapkan restitusi?Â
Ada 3 tahap dalam menerapkan restitusi yaitu:Â
- Menstabilkan identitasÂ
- Validasi tindakan yang salahÂ
- Menanyakan keyakinan
Lebih jelasnya mari kita lihat pada segitiga restitusi berikut ini:Â
Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Penekanannya bukanlah pada bagaimana berperilaku untuk menyenangkan orang lain atau menghindari ketidaknyamanan, namun tujuannya adalah menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai.
Melalui restitusi, ketika murid berbuat salah, guru akan menanggapi dengan cara yang memungkinkan murid untuk membuat evaluasi internal tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki kesalahan mereka dan mendapatkan kembali harga dirinya. Restitusi menguntungkan korban, tetapi juga menguntungkan orang yang telah berbuat salah. Ini sesuai dengan prinsip dari teori kontrol William Glasser tentang solusi menang-menang.
Mari kita simak simulasi berikut mengenai praktik penerapan segitiga restitusi sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan di sekolah: Simulasi Penerapan Restitusi
Bagaimana, apakah bapak/Ibu sudah mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai restitusi dalam disiplin positif?Â
Jika sudah, mari kita coba terapkan restitusi ini di kelas dan sekolah kita karena hal ini sangat bermanfaat dalam mewujudkan sekolah sebagai lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua warga sekolah.Â
Jika Bapak/Ibu tertarik mendalami materi terkait disiplin positif, dapat menyimak video berbagi praktik baik tentang budaya positif yang saya lakukan melalui tautan berikut ini: Praktik Baik Budaya Positif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H