[caption caption="https://www.google.co.id/search?q=anak+sekolah+NTT&client=ms-android-lenovo&prmd=inv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiB_5u6hdDTAhUKuo8KHYfOC8gQ_AUICSgB&biw=360&bih=559#imgrc=JFYfgj3Q5K_jqM:"][/caption]
Selamat pagi Pak Mentri
Hari ini rasanya indah sekali
Kami berjalan menuju lapangan sekolah
Lengkap dengan topi dan dasi
Upacara, kata Kepala Sekolah
Â
Lihatlah luka di kaki kami, Pak
Bekas lilitan si putri malu
Ujung - ujung kuku kami pula
Beradu dengan batu tanpa kenal sepatu
Tapi tak mengapa
Â
Bendera merah putih harus tetap berkibar
Kendati baju seragam kami kian pudar
Satu - satunya kebanggaan kami
Menjadi anak pelajar di negeri ini
Di mana masa depan tak perlu kami beli
Walaupun harus merajut mimpi - mimpi liar
Â
Selamat pagi Pak Mentri
Di ujung negeri, masih ada mimpi
Tengoklah kami yang masih tegak berdiri
Di sela - sela karang,Â
Di balik bukit - bukit ilalang,Â
Di mana kertas dan pena masih harus kami cari
Entah di jalan atau dalam lumpur sawah
Â
Kami masih terus berlari
Tapi bukan menuju ibu kota
Berlari dalam jarak yang dapat kami tempuh
Naik turun bukit, sebrangi anak sungai
Hari ini kami senang sekali
Berperang dengan kabut, berenang di kolam embun
Tapi tak mengapa
Semoga kelak kami bisa benar - benar berlari
Hingga ke negeri pelangi
Â
Negeri yang mendidik jiwa - jiwa kerdil
Untuk bermimpi menjadi besar
Negeri yang mengajak semua harapan
Agar tidak buyar tergerus arus zaman
Â
Kami tidak butuh sepatu
Kami juga tak perlu buku
Berilah kami tuntunan dalam akhlak kalbu
Agar kami menjadi generasi yang tahu malu
Bukan berlindung dalam rasa takut
Lantas kami jadi seorang pengecut
Â
Selamat pagi, Pak Mentri
Ingatlah kami pula di Timur negeri ini
Peliharalah mimpi - mimpi kami
Seperti kami merawat kuda dan rumput di kampung kami
Â
Masa depan yang kami taruh di pundak kami
Tak seberapa dengan beban materi yang harus kami pelajari
Kami senang, Pak !Â
Kami tidak mengeluh
Karena untuk sukses haruslah berani bertaruh
Antara memecah karang dengan riak air
Seperti itulah yang kami tempuh
Mencakar - cakar kemalasan
Dengan potongan - potongan harapan
Â
Selamat pagi, Pak Mentri
Terimalah salam dan sapa kami
Yang masih hangat terbungkus mentari pagi ini
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H