Perkembangan teknologi membawa kita ke dalam pengalaman baru dalam menikmati informasi. Informasi yang ada dapat kita nikmati dalam berbagai macam bentuk.
Berada di era digital membuat kita hidup dalam segala kemudahan. Hal ini dikarenakan telah banyak muncul teknologi di sekitar kita. Salah satu bentuk kemajuan teknologi adalah kehadiran istilah multimedia.Â
Mendengar kata multimedia tentu tidak lagi menjadi hal yang asing. Hal ini dikarenakan saat ini kita hidup dalam era digital yang sudah memanfaatkan ragam bentuk media dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pemberitaan yang dikemas dalam bentuk audio, foto, infografis, teks maupun video.
Dalam foto jurnalistik, multimedia dipahami sebagai istilah yang merujuk pada fotografi yang digabungkan dengan konten lain. Hal ini dapat dengan mudah kita temukan dalam dunia online.
Di galeri foto online kita bisa menemukan banyak sekali potret sebuah foto yang disertakan teks, video pendek dan video panjang hingga dalam bentuk siaran film. Konten informasi tersebut dijadikan sebagai cara bagi fotografer untuk bercerita atas suatu hal yang sedang terjadi.Â
Seperti yang telah dijelaskan, multimedia menggabungkan berbagai bentuk media. Seperti, audio, foto, teks, grafis hingga video. Oleh karena itu, dalam multimedia terdapat dua sistem elemen yang mendukung proses produksinya. Dua sistem elemen tersebut adalah :
1. Audio
2.Video
Dalam multimedia juga terdapat dua jenis kategori. Kategori tersebut terdiri dari linier dan non-linier. Kedua kategori ini hanya dibedakan berdasarkan pada interaktivitas dari penggunanya. Konten non-linier atau konten hypermedia menawarkan interaktivitas.
Berbeda dengan konten linier yang tidak memberikan kontrol navigasi pada penggunanya. Presentasi multimedia yang dapat direkam dan akan menggunakan tingkat interaktivitas presenter atau pemain.
Selain sistem elemen dan kategori multimedia, ada juga fitur dari multimedia. Fitur dari multimedia juga terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Multimedia Presentations, fitur ini dapat dilihat secara langsung di atas panggung. diproyeksikan, dikirim atau diputar oleh pemutar media. Fitur ini dapat berupa siaran langsung maupun rekaman presentasi multimedia. Siaran dan rekaman tersebut dapat berupa analog dan digital. Bentuk digital dapat diunduh atau streaming.Â
2. Multimedia games and simulations, fitur ini digunakan dalam lingkungan fisik dengan efek khusus dengan penggunanya yang berasal dari jaringan online, offline hingga simulator.Â
Dalam dunia multimedia, juga terdapat aplikasi-aplikasi. Aplikasi ini berbeda dari sistem elemen dan fitur yang hanya terdiri dua jenis. Aplikasi multimedia memiliki sembilan jenis aplikasi.
Aplikasi ini yang menunjukkan bahwa multimedia tidak hanya digunakan di dalam bidang jurnalistik saja melainkan bidang lainnya. Seperti, industri kreatif, komersial, hiburan dan seni rupa, pendidikan, teknik, industri, riset matematis dan ilmiah, kedokteran serta multimedia di tempat umum.Â
Aplikasi multimedia terhadap berbagai bidang lain selain jurnalistik semakin memperlihatkan kita bagaimana teknologi berkembang dengan sangat cepat. Namun, semuanya dilakukan secara bertahap. Tahapan dalam memproduksi produk multimedia dapat dibedakan menjadi :
1. Planning and Costing
Ini adalah tahap pertama dalam aplikasi multimedia. Â Tahap ini membutuhkan perencanaan dan perhitungan ide atau kebutuhan. Sebelum suatu proyek multimedia dimulai, diperlukan perencanaan keterampilan apa yang dibutuhkan. Misalnya, keterampilan menulis, seni grafis, musik, video atau keterampilan lainnya.Â
2. Designing and Producing
Dalam tahap ini, dimulai pelaksanaan dari rancangan serta tujuan yang akan dicapai agar proyek multimedia tersebut terselesaikan.Â
3. Testing
Dalam tahap ini akan dilakukan percobaan atas proyek yang sudah dibuat. Percobaan atas suatu proyek yang sedang dibuat tentu menjadi langkah yang penting. Hal ini bertujuan agar proyek multimedia tersebut berjalan dengan lancar atau sesuai dengan keinginan dari klien.Â
4. Delivering
Tahap ini merupakan tahap terakhir yang diperlukan. Dalam tahap ini kita akan mengemas dan kemudian mengirimkan proyek multimedia yang sudah siap kepada klien. Dalam tahap ini juga terdapat tahap-tahap, yaitu implementasi, perbaikan, pengiriman dan pemasaran produk tersebut.
Dalam dunia jurnalisme multimedia, jurnalis memiliki tugas dalam mengumpulkan, memilih, memproduksikan, mendistribusikan dan menafsirkan. Oleh karena itu, seorang jurnalis harus memiliki kemampuan multimedia.
Kemampuan multimedia tersebut berupa fotografi, audio, video, data jurnalistik, grafik, program komputer dan desain informasi. Kemampuan tersebut digunakan untuk dapat memproduksi produk informasi yang kemudian akan dikonsumsi oleh pembaca atau publik.Â
Salah satu produk jurnalisme multimedia yang dapat kita lihat adalah tayangan berita yang menyertakan audio, video dan teks atau bahkan infografis. Keempat hal tersebut saling melengkapi satu sama lain bukan mengulang dari apa yang telah ada.
Oleh karena itu, diperlukan kemampuan khusus bagi jurnalis untuk memproduksi suatu konten berita. Selain itu, jangan terlalu mengistimewakan teks, mampu menyederhanakan konten yang sedang dibuat dan bisa mengambil perhatian audience secara visual. Kita juga tidak perlu memenuhi fitur non-linier dan tidak juga harus menggunakan tingkat interaktivitas yang tinggi.Â
Podcast : https://soundcloud.com/user-854444666/mengenal-multimedia
Video : Â https://youtu.be/OugogTaP0Zs
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H