Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Guru - Pencinta Keheningan

Menyukai segala hal yang baru untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hai Remaja, Apa Kabarmu?

20 Agustus 2022   11:21 Diperbarui: 20 Agustus 2022   11:29 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara tentang remaja, mungkin merupakan hal yang menarik dan sangat luas untuk di kupas dari banyak sisi terkait dengan proses perkembangan mereka. Banyak hal yang mereka lakukan diluar dugaan kita, sehingga terkadang membuat kita merasa lucu, bingung, dan bahkan jengkel atas sikap mereka tersebut.

Remaja, sebagai sosok yang sedang dalam proses bertumbuh dan berkembang, bak buah di atas pohon, mereka terus akan berproses untuk mencapai tingkat kematangan.

Hal inilah menjadi penyebab mereka memiliki labil, sehingga dalam berfikir, bersikap, bertindak dan berkata-kata terkadang belum sesuai dengan kebiasaan dalam kehidupan bersama dan bermasyarakat.

Dalam masa transisi ini, tentulah mereka tidak dapat dibiarkan berjalan sendirian tanpa pendampingan dan tuntunan dari para orang dewasa untuk memberikan teladan dan bimbingan sehingga mereka tidak salah dalam memilih arah atau jalan selanjutnya.

Sekalipun pada kenyataannya, tidak mudah kita mendampingi mereka dalam perjalanan proses tumbuh kembang mereka. Banyak hal yang kita lakukan atau kita sarankan, mereka tolak karena mereka merasa tidak sesuai dengan keinginan mereka. Lalu bagaimana dan apa yang harus kita lakukan untuk mereka?, haruskah kita menerima dan membiarkan saja segala kinginan mereka?

Remaja, dengan segala karakter yang mereka miliki tentu akan memberikan resiko besar apabila kita tinggalkan dan biarkan. Jangan sampai karena keegoan orang dewasa yang sudah merasa lelah dan bosan mendampingi mereka akhirnya masa depan mereka berantakan. Sangat disayangkan sekali jika hal ini terjadi, karena apa jadinya jika remaja-remaja yang kita harapkan dan bakal menjadi penerus mimpi kita, semua rusak dan tak terkendali?

Pada fase perkembangannya, remaja sangat mudah untuk dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Apabila semua remaja mendapatkan kesempatan untuk berada di lingkungan yang memberika pengaruh positif, maka akan terbentuklah remaja pewujud mimpi di masa depan sebagai penerus bangsa. Namun sayangnya tidak semua remaja berada dan dipengaruhi lingkungan yang positif, yang akhirnya membentuk mereka menjadi remaja yang kurang berkarakter dan cenderung nakal serta hidup bebas dengan asumsi yang negatif.

Melihat kondisi saat ini, secara kasat mata tentu kita bersama mengakui bahwa tingkat kenalan remaja kian hari kian meningkat dan bahkan menjadi suatu keresahan besar dalam masyarakat.

Kenakalan remaja kini jauh berbeda dengan kenalan remaja dahulu, dimana remaja dahulu melakukan kenalannya hanya sekedar untuk iseng. Sedangkan kenalan remaja saat ini, jika kita cermati seakan merupakan suatu kebiasaan yang harus dilakukan sebagai remaja kekinian yang harus mengikuti arus dan budaya bebas. 

Sayangnya, budaya bebas yang mereka anut bukanlah budaya bebas bertanggungjawab melainkan sebaliknya, yaitu budaya bebas yang sama sekali tidak dapat dipertanggungjawabkan dari segi hukum sosial masyarakat maupun hukum agama.

Banyak kenakalan remaja kini mulai bersentuhan dengan pelanggaran hukum. Dan kita juga melihat sudah banyak pula upaya yang dilakukan oleh pihak terkait untuk meminimalisir tingkat kejahatan dari akibat kenalan remaja. Sebagai anggota masyarakat terlebih sebagai orangtua dan pendidik, tentu saja kondisi ini membuat kita merasa miris dan khawatir sekali bukan?

Karena sudah banyak berita yang kita baca dan kita dengar dan bahkaan kita temukan di masyarakat, aksi remaja nekad dan konyol yang sudah sangat meresahkan seperti halnya melakukan perampokan dengan menggunakan senjata tajam, yang dimungkinkan karena pengaruh minuman dan obat-obat terlarang.

Melihat perkembangan jaman yang sangat begitu pesat terutama dengan tehnologi digital, tentu akan memberikan pengaruh sangat besar bagi remaja. Pengaruh tersebut bisa positif maupun negatif, tergantung kondisi lingkungan dimana anak tersebut berada. Karena lingkungan sekitar memiliki andil yang begitu besar bagi pembentukan pribadi seorang remaja. Lingkungan yang memberikan pengaruh remaja bisa berasal dari lingkungan keluarga ataupun lingkungan sosial (teman pergaulan). Nah, sekarang menjadi bahan refleksi kita bersama, siapakah yang paling bertanggungjawab atas banyaknya kenakalan remaja di masyarakat?

"Hendak di bawa kemana dan di bentuk seperti apakah remaja-remaja sebagai aset bangsa ini?"

Mari kita renungkan dan temukan solusi bersama, agar tingkat kenalan remaja dapat diminimalisir sehingga kehidupan bersama di masyarakat-pun menjadi lebih aman dan nyaman. Mari kita bersama dengan semangat HUT Kemerdekaan RI ke-77 "Pulih lebih Cepat, Bangkit lebih Kuat" kita semakin memantapkan langkah dan menyatukan hati untuk terus mendampingi para remaja, agar mereka dapat mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa tercinta ini.

Pangkalpinang, 20 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun