Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Empat Manfaat Makan Siang di Sekolah Jerman

11 Januari 2025   07:28 Diperbarui: 12 Januari 2025   13:10 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makan siang di sekolah (Sumber: Freepik)

Makan siang gratis di sekolah baru saja dimulai, gemanya sampai di sini. Sudah lama ingin membagikan pengalaman makan siang di sekolah di Jerman selalu saja belum sempat duduk dan menulis.

Saya ingin menceritakan pengalaman makan di sekolah anak-anak saya beberapa tahun lalu, saat anak-anak masih sekolah.

Makan Siang di Sekolah Jerman

Pemerintah Jerman pun sangat mendukung dan berpendapat makan siang di sekolah amat penting.

Makanan yang sehat penting supaya anak-anak cukup energi dalam belajar, bermain dan bergembira.

Kabar Indonesia menyediakan makan siang di sekolah banyak mendapat pujian dari masyarakat Jerman, menurut berita yang saya baca di koran.

Di Jerman makan siang tidak hanya untuk anak SD sampai SMA tetapi sejak mereka masuk Taman Kanak-kanak.

Anak-anak boleh masuk Taman Kanak-kanak sejak mereka umur 3 tahun.

Makan siang di sekolah dan Taman Kanak-kanak tidak gratis tetapi harus membayar. Bahkan di Taman Kanak-kanak banyak yang menawarkan sarapan juga selain makan siang.

Makan Siang di Taman Kanak-kanak.

Makan siang untuk anak-anak Taman Kanak-kanak tidak untuk semua anak . 

Ada tiga macam pembagian waktu tinggal di Taman Kanak-kanak Jerman.

Pertama, anak-anak TK dari jam 08.00 sampai jam 12.00.

Anak-anak yang di jemput jam 12.00 berarti pulang sebelum makan siang.

Kedua anak-anak TK dari jam 08.00 sampai jam 13.00

Anak-anak ini sesudah makan siang pulang dan dijemput orang tuanya.

Ketiga anak-anak TK dari jam 08.00 sampai jam 17.00.

Anak-anak ini makan siang dan masih bermain di Taman Kanak-kanak sampai jam 17.00 dan orang tua menjemput mereka.

Karena kurangnya guru Taman Kanak, sulit untuk mendapatkan tempat sampai jam 17.00. 

Sedangkan hampir semua orang tua bekerja dan menyerahkan anak-anak di Taman Kanak-kanak sampai jam 17.00.

Saya sendiri sejak awal mendaftarkan anak-anak ke Taman kanak-kanak sampai jam 17.00 dan komplet dengan makan siang, karena alasan bekerja.

Jadi tenang makan siang anak-anak sudah terpenuhi.

Makan siang di Sekolah Dasar , Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.

Tidak semua Sekolah Dasar menyediakan makan siang. Makan siang hanya bagi sekolah yang menyediakan tempat penitipan anak atau Hort yang menyediakan makan siang.

Sedangkan SMP dan SMA menyediakan makan tetapi seperti kantin sekolah.

Tidak semua anak harus makan di kantin, sifatnya suka rela. Banyak dari mereka yang membawa bekal sendiri dari rumah.

Anak-anak saya selalu melihat dahulu menu makanan dari senin sampai Jumat yang di tempelkan di dinding kantin sekolah. Mereka membeli makanan di kantin apabila menunya suka, karena menu makanan setiap hari ganti.

Apabila menunya suka mereka membeli makan siang di kantin sekolah, bila tidak anak-anak makan bekal yang selalu saya siapkan dari rumah.

Harga Seporsi makan siang di Sekolah.

Sekolah di Jerman gratis, tetapi makan siang tidak gratis.

Satu porsi makan siang di Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah sampai SMA sekitar 5 Euro. Satu Euro, 16.000 Rupiah.

Semua biaya makan siang ditanggung orang tua.

Kami orang tua mentransfer setiap bulan ke Taman Kanak-kanak atau sekolah, kecuali di SMP dan SMA di mana keikutsertaan makan siang suka rela. 

Manfaat makan siang

Sebagai orang tua murid saya lebih suka anak-anak makan di sekolah. inilah segi positif bila anak-anak makan di sekolah:

 1. Lebih tenang dalam bekerja.

Sebagai orang tua yang dua-duanya bekerja dan tidak memiliki asisten rumah tangga sangat membantu apabila anak-anak pulang sekolah sudah kenyang.

Saya lebih tenang bekerja dan tidak takut anak-anak saya tidak ada makanan sampai saya pulang bekerja di sore hari.

2. Di sekolah anak-anak belajar sopan-santun saat makan.

Di Jerman, anak-anak makan siang tidak di ruang kelas tetapi di Kafetaria dan ruang makannya juga berfungsi sebagai Aula sekolah.

Anak-anak makan di atas meja besar melingkar seperti meja makan keluarga. Biasanya guru juga ikut makan di meja ruang makan bersama anak-anak, 

Dari sini guru juga mengajari sikap makan, misalnya bagaimana menggunakan garpu, sendok dan pisau.

Di Jerman makan dengan garpu dan pisau sedangkan sendok digunakan apabila makan sup saja.

Anak-anak belajar tidak keras-keras bicara dan gelak tawa saat makan supaya tidak tersedak.

Anak-anak juga belajar tidak menyeruput minuman keras-keras meskipun teh atau sup panas. 

Anak-anak belajar makan tidak kecap dan mengeluarkan suara kecap-kecap saat makan.

3. Anak-anak belajar bertanggung jawab dengan menghabiskan makanan dan tidak menyisakan makan di atas piring.

Dengan sadar dijelaskan harus habis karena banyak orang-orang kelaparan di luar sana.

Belajar bertanggung jawab dengan membereskan alat makan sendiri dan di taruh di tempat piring kotor yang sudah disediakan.

4. Anak-anak mendapatkan makanan hangat dan sehat.

Di keluarga-keluarga Jerman biasanya hanya sekali makan, makanan hangat. Makanan hangat biasanya dihidangkan saat makan siang.

Sedangkan makan pagi dan malam biasanya makanan dingin. 

Makan pagi makan roti dan selai, coklat nutela atau sereal dengan susu .

 Makan malam roti dengan keju dan sosis.

Apabila makan siang tidak di sekolah biasanya anak-anak kalau pulang sekolah tidak mendapatkan makanan hangat di rumah karena orang tuanya belum pulang kerja.

Banyak dari mereka hanya makan puding yang ada di kulkas untuk mengganjal perut sampai orang tua mereka pulang kerja.

Banyak orang tua yang capek bekerja dan akhirnya tidak ada tenaga lagi untuk masak makanan sehat seperti sayuran dan lauk pauk.

Orang tua tersebut akhirnya hanya membeli pizza beku dan dipanggang di oven sebagai makan malam keluarga. Pizza tanpa sayur dan salad.

Akhirnya mereka hanya makan makanan hangat pada akhir pekan saja bila orang tua di rumah dan tidak bekerja.

Bila orang tua kerja di rumah sakit, bandara atau hotel yang akhir pekan harus bekerja kemungkinan pada akhir pekan pun mereka tidak mendapatkan makanan hangat dan sehat.

Makan siang di sekolah dari TK sampai SMA biasanya makanan sehat. Sehat karena menunya pasti ada sayur, salad, kentang, nasi atau pasta , daging atau ikan dan buah. 

Inilah sedikit berbagi pengalaman makan siang di sekolah Jerman, semoga bermanfaat.

Salam hangat dan sukses untuk masa depan anak-anak kita masa depan bangsa yang sehat Jiwa raga

Dietzenbach, 11 Januari 2025

Makan siang di sekolah Jerman. Foto Landwirtschaftkammer Vorarlberg
Makan siang di sekolah Jerman. Foto Landwirtschaftkammer Vorarlberg

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun