Dalam grup Tari Pesona Indonesia yang bertemu setiap hari jumat  mereka saling belajar.
Mereka student, orang- orang muda mantan student yang saat ini sudah bekerja dan lain sebagainya.
Ada beberapa hal yang membuat saya terharu. Misalnya Tina, saya sangat terharu menyaksikan Tina melenggok gemulai menarikan tari Gambyong Pareanom . Â Tarian jawa yang biasa ditarikan orang Jawa Tengah, di sini di tarikan Tina. Tina yang dulu study Farmasi dan sekarang sudah bekerja, berasal dari Bangka.
Tina yang berkulit kuning langsat dan bermata sipit catik itu sangat gemulai menarikan tari Gambyong Pareanom dengan gending Jawa.
Tak terasa air mataku menetes. Juga Priska yang berasal dari Toraja Indah melagukan nyanyia Aceh sebagai iringan yang mendirigeni  tarian Saman dari Aceh.  Siapapun tidak percaya bahwa Priska bukan Putri Aceh tetapi Putri Tanah Toraja.
Masih banyak lagi hal- hal yang mengungkapkan kecintaan mereka atas Indonesia, negri yang nun Jauh di sana yang selalu mereka rindukan.
Jadi, meskipun kami sudah bertahun- tahun bahkan berpuluh- puluh tahun meninggalkan Tanah Air tercinta cinta kami untuk Indonesia masih tetap membara.
Sendra tari Nusa Apsara oleh Pesona Indonesia, anklung Masyarakat Katolik Indonesia Frankfurt dan Sasado Izhu Nisnoni menjadi bukti tanda cinta dan kerinduan mereka yang tidak pernah padam.
Masih  banyak nama-nama yang tidak bisa saya sebutkan satu- satu, misalnya mbak Etty, Hiero dan masih banyak lagi turut bekerja keras sampai terwujudnya pentas Nusa Apsara ini.
Profisiat ya, kalian sukses menuangkan idee gila kalian, kami  bangga .