Doni mulai sembuh dan membaik
Kemarin lusa saya mengantar Romo lagi untuk mengirim Komuni. Puji Tuhan sudah sangat membaik.
Kali ini saya boleh ikut masuk bertemu dengan Doni, karena keadaanya sudah bagus.
Meskipun masih di ruang ICU atau Intensiv Station, tetapi kabel- kabel alat-alat sudah di lepas. Bahkan saat ini ginjal berfungsi lagi dan alat cuci darah telah dilepaskan.
Ibunya juga senang sekali melihat perkembangan ini.
Bahkan Doni sendiri dengan riang bercerita, malah diharuskan minum banyak, paling tidak satu setengah liter sehari.
Sungguh terharu melihat perkembangan ini, Doni ceria lagi meskipun kehilangan satu kakinya. Malah sempat bercerita kalau kaki kanannya memang sering sakit karena pernah cedera saat olah raga.
Doni bercerita untung yang diambil kaki saya yang memang sudah bermasalah, kalau yang satunya saya pasti amat terpukul. Oh Alkah Doni, dalam situasi ini masih bisa becerita dengan gembira.
Langsung saya katakan ich bin so stolz auf dich, (tante bangga denganmu nak. Terus semangat ya.)
Beberapa saat lalu pendarahan di kaki yang diaputasi sulit berhenti karena Doni menerima obat pencair darah karena jantungnya dan sempat mendapatkan tiga kantong transfusi darah. Puji Tuhan sekarang sudah berhenti.
Ibunya juga demikian ibunya bercerita, dalam doanya meminta Tuhan jangan ambil nyawa anakku, kalau mau ambil kaki kanannya ambilah tapi jangan nyawa anakku.