Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cuci Mata di Pasar Barang Bekas Flohmarkt Limburg Jerman

8 Agustus 2023   06:49 Diperbarui: 8 Agustus 2023   21:25 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kethedral atau Dom Limburg. Foto iin assenheimer 

Untuk saya sangat menarik karena dengan adanya Flohmarkt orang menjadi hati-hati menjaga dan memelihara barangnya, supaya nanti bisa dijual bila tidak lagi digunakan. Misalnya baju, karena nantinya akan dijual kembali, dalam mencuci dan mengenakannya hati-hati supaya tetap baik terjaga dan laku dijual kembali.

Sedangkan mereka yang bukan penduduk setempat menempati pinggir-pinggir jalan yang kosong atau alun-alun kecil yang disebut Marktplatz untuk menggelar dagangan mereka.

Biasanya mereka juga dikenakan ongkos jualan yang masuk ke kas kota Limburg.

Barang apa saja yang dijual di Flohmarkt?

Saya juga mengamati banyak dari ibu-ibu yang menjual pakaian anak-anak yang sudah kekecilan untuk anak-anak mereka, mainan yang sudah tidak dipakai lagi atau sepeda anak-anak sampai dewasa.

Alat musik yang tidak dipakai lagi juga merupakan bahan dagang yang menarik.

Banyak dari mereka menjual peralatan rumah tangga. Kemungkinan besar dari nenek atau saudara mereka yang meninggal dunia dan rumahnya harus dikosongkan.

Hal ini bisa dilihat dari barang-barang pecah belah mulai dari peralatan makan komplit, mulai dari piring, gelas mangkok, sendok.

Lukisan-lukisan yang biasanya tergantung di rumah-rumah generasi dahulu ada di sana. Taplak meja, sprei juga akan ditemui di pasar bekas ini.

Baju, sepatu, tas dan Jaket juga di jual di sana.

Peralatan elektronik rumah tangga juga dijual disana. Tidak ketinggalan piringan hitam jaman dulu juga ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun