Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kamis Putih, Jumat Agung di Dietzenbach Jerman dan Kenangan di Tanah Suci

7 April 2023   17:30 Diperbarui: 8 April 2023   16:41 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Getsemani tempat Yesus berdoa dengan pohon Zeitun yang tidak pernah mati.| Dokumentasi pribadi Iin

Hari-hari sebelum Minggu Paskah merupakan masa puasa jadi tidak makan daging, salah satunya makan Gruene Sosse atau saus hijau.

Saus hijau ini, dibuat dari berbagai sayuran dan rempah-rempah hijau, seperti petersili, daun bawang dan masih banyak lagi yang dipotong sangat halus dan dicampur dengan cream dan mayones dan disajikan dengan kentang rebus.

Arti yang lainnya dari kata "greinen" yang berarti meratap karena sedih. Yesus juga amat sedih dan berdoa di Taman Getsemani, sebelum nantinya disiksa, memanggul salib dan wafat di kayu salib.

Pada hari ini, semua toko-toko dan supermarket tutup pada jam 20.00. Pada hari-hari biasa supermarket ada yang buka sampai jam 21.00, ada pula yang sampai jam 22.00-23.00, bahkan di kota besar seperti Berlin dan Frankfurt ada yang sampai jam 24.00.

Beruntung saya  kerja pagi, sehingga  jam 19.00 saya bisa mengikuti misa Kamis Putih. Beruntung saya masih mendapatkan tempat duduk, tetapi tempat parkir sudah penuh.

Bacaan Injil di Kamis Putih tentang Perjamuan Kudus dan Perjamuan Terakhir Yesus dengan murid-muridNya. Ekaristi merupakan warisan Tuhan yang dirayakan sampai sekarang di perayaan Misa setiap hari di gereja-gereja Katholik seluruh dunia. Perayaan mengenang sengsara dan kebangkitanNya.

Upacara Pembasuhan Kaki

Upacara pembasuhan kaki, seperti dalam bacaan Injil bahwa Yesus membasuh kaki murid-muridNya.

Meskipun upacara pembasuhan kaki selalu sama dan diulang setiap perayaan Kamis Putih, tetapi selalu saja tidak sama. Merinding, terharu campur aduk menjadi satu. Tak urung juga menjadi terisak oleh kerendahan hati dan kasihNya yang ditunjukan dalam upacara ini.

Terlebih saat 12 umat yang mewakili murid Yesus duduk berjajar di altar dan mulai membuka sepatunya. Di sisi altar lain Imam yang merupakan wakil Yesus, mulai membuka mantel kebesaran atau Kasulanya, tinggal mengenakan jubah putih mengikat kembali pinggangnya dan menggulung lengan bajunya dan mulai berlutut di depan umat untuk membasuh kaki. 

Waduh saat itu tidak bisa dibendung lagi air mata ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun