4. Membeli bahan makanan tidak harus yang kwalitas  nomer satu. Misalnya Asparagus , yang panjang dan besarnya tertentu harganya satu kilo bisa lebih dari 10 Euro. Untuk itu cukup  kelas dua atau kelas tiga yang lebih kecil, rasanya toh sama.
5. Makan daging cukup seminggu sekali pada hari minggu. Daging yang dipilihpun tidak harus yang terbaik, cukup kelas dua atau kelas  tiga.
6. Pizza dan Pasta merupakan alternativ makanan murah, praktis dan membuat kenyang.Â
Selain itu Pizza beku praktis tinggal memanaskan di ofen , cepat, membuat kenyang dan dapur tetap bersih.
Pasta juga demikian. Pasta dan saus tomat. Biasanya saus tomat jadi dari kemasan dalam gelas.
Hal- hal tersebut antara lain penghematan yang dilakukan warga Jerman. Penghematan pertama dalam menyederhanakan bahan makanan.
Mereka menekan biaya makanan serendah mungkin. Hal ini sangat terasa dengan turunnya pemasukan di semua Supermarket dan toko- toko.
Hari ini saya pergi ke pasar tradisional yang dulu ramai dengan pembeli dan semua stand penjualan penuh. Pasar tradisional di  Frankfurt, Kleine Markthalle hari ini lenggang, sepi. Mungkin karena saya ke pasar tradisional hari selasa. Mungkin kalau hari Sabtu ramai. Sedangkan hari Minggu tutup demikian juga semua toko dan Supermarket di Jerman.
Mungkin juga di Kleine Markthalle harga- harganya lebih mahal dari Supermarket, tetapi lebih segar dan sebagian besar dari produk lokal, petani sekitar Frankfurt.
Kemungkinan, saat ini pembeli tidak peduli lagi. Mereka tidak lagi mengingat petani dan produk lokal, tetapi yang penting murah.
Prihatin memang keadaan ini, kasihan petani - petani lokal.
Orang Jerman lebih suka berhemat pada makanan, tetapi tidak pada pergi liburan dan pergi ke tempat yang selalu ada matahari.Â
Demikianlah sedikit gambaran bagaimana kami berhemat di krisis ekonomi dan energi saat ini. Semoga krisis energi dan Ekonomi segera pergi, kita hidup normal kembali.