Karena saya belum membeli tiket kereta ya mungkin saja  kehabisan. Dalam hatiku ah, tidak apa- apa, aku akan nikmati saja saat menunggu kereta sambil melihat- lihat bandara baru.
Sambil mendorong troli kopor ke station kereta, saya sampai di sana dan segera membeli tiket. Tiket kereta hanya bisa dibeli secara online atau dari station karcis. Ada mas dan mbak yang ramah yang siap membatu.
Station karcis hanya bisa dengan pembayaran kartu ATM.
Saya coba menggunakan kartu ATM saya tidak bisa. Jadi hanya kartu ATM dari bank- bank di Indonesia. Dengan ramah mas petugas karcis otomatis, membantu saya dan meminta saya uang pas 20 ribu rupiah. Dengan uang pas 20 ribu rupiah saya mendapatkan karcis atau tiket kereta bandara.
Setelah mendapatkan tiket kereta saya duduk di ruang tunggu kereta yang sudah penuh dengan penumpang. Ruangan yang bersih dan nyaman, tetapi sayang belum ada free wifi.
Saking sibuknya dengan koper dan tiket kereta, ransel saya kelupaan di dekat station tiket otomatis. Mas yang tadi membantu saya membeli tiket mendekati saya sambil memberikan ransel saya yang ketinggalan. Â Waduh, bahagianya atas keramahan dan kebaikan petugas bandara. Terimakasih tak terhingga atas keramahan, kejujuran dan kebaikan petugas bandara.
Jam 12.49 kereta dari Station Tugu Yogyakarta tiba. Semua penumpang beranjak dan berdiri di antrean sambil membawa HP atau kertas karcis ditangan.
Dari satu pintu rombongan penumpang turun dari kereta dan dari pintu yang lain telah menunggu antrean penumpang yang akan  naik kereta menuju Station Tugu Yogyakarta dari Bandara.
Setelah semua penumpang kereta turun, antrean panjang penumpang menuju kereta  yang sudah kosong.
Semua berjalan tertip dan lancar. Terus terang saya terkagum- kagum oleh ketertiban bangsaku.
Akhirnya saya duduk di kereta yang bersih dan nyaman. Yang paling penting kereta berangkat sangat tepat. Â
Tepat seperti jadwal, pukul 13:09 kereta meninggalkan bandara menuju Yogyakarta. Wah ketepatan ini melebihi Jerman. Ketepatan  waktu  kereta bandara seakan di Swiss.