Selain menyiapkan penerbangan panjang untuk ibu juga mempersiapkan diri mendampingi ibu.Â
Untuk saya tidak perlu visa karena saya masih warga negara Indonesia.
Hal- hsl ini yang saya siapkan dalam perjalanan.
1. Mencari informasi persyaratan Covid ke Indonesia.
2. Membeli tiket disertai Asuransi Pengembalian uang bila gagal terbang.
3. Menyesuaikan tiket yang dibeli dengan nama ibu dan mencari harga tiket yang biaya penunandaan dan pergantian tanggal terbang yang tidak terlalu mahal.
Menikmati pelayanan lansia sepanjang penerbanganÂ
Akhirnya tiba saatnya kami terbang ke tanah air.
Kami terbang hari Kamis. Kamis ditengah minggu. Harga tiket bisa selusih 100 Euro bila berada di tengah minggu. Harga tiket di akhir pekan lebih mahal.
Lima hari sebelum terbang saya telah mendapatkan Email dari Qatar Airways tentang hal- hal yang harus disiapkan sebelum terbang terutama yang berhubungan dengan protokol kesehatan. Qatar juga mengingatkan supaya telah berada di bandara paling tidak 3 jam sebelum jam keberangkatan.
Jam 6.30 kami telah meninggalkan rumah menuju bandara. Saya agak cemas dan berusaha datang lebih pagi karena semalaman mencoba untuk chek in belum berhasil.
Akhirnya kami chek in langsung ke bandara, semua lancar dan cepat. Antrian juga belum panjang, syukur kami berada di bandara 3 jam sebelum terbang.
Langsung kami meminta dan mendaftarkan diri untuk pelayanan lansia. Ibu mendapatkan kartu hijau tanda pelayanan Lansia.
Tak lama kemudian petugas bandara menjemput ibu dan saya sebagai pendamping lansia ikut serta. Kami dijemput dengan mobil Elektro menuju pintu masuk hall penerbangan. Â Pemeriksaan securitipun cepat dan tanpa menunggu antrean dan lansung naik mobil elektro lagi sampai ruang tunggu pintu 43 di mana Qatar terbang ke Doha.