- Kebutuhan akan bahan makanan yang selalu segar dan ukuran dan bentuk yang ideal.
Roti, buah dan sayuran hanya akan dijual dalam satu hari saja. Biasanya supermarket dan toko bahan makanan tidak  akan menjual bahan makanan kemarin Untuk menjaga kwalitas. Hal tersebut berakibat bahan makanan segar ini akan selalu dibuang bila toko tutup pada malam hari, meskipun kualitasnya masih bagus dan masih sangat layak dikonsumsi.
Saya bekerja di supermarket, kadang saya hampir menangis bila melihat dan ikut menghitung berapa banyak bahan makanan yang harus dibuang. Saya ingat saudara- saudara yang lapar dan besyukur bila boleh makan kenyang sekali saja dalam sehari. Untunglah supermarket tempat saya bekerja juga bekerja sama dengan Tafel.
-Bergantinya musim.
Seperti saat ini, bulan September, Â musim beralih dari musim panas ke musim gugur dan musim gugur kali ini terasa amat dingin, sedangkan musim panas yang baru saja lewat sangat panas.Â
Tidak bisa dihindari lagi bila stok daging untuk grill di supermarket masih menumpuk sedangkan pembeli tidak lagi mau membeli, meskipun di jual murah. Makanan ini akan dibetikan pada Tafel.
- Menurunnya minat pembelian suatu barang.
Saat ini dimana semua harga- harga naik dan tidak hanya bahan makanan naik, banyak orang berhemat. Bahan makanan bermerek dan mahal pasti dihindari atau sedikit peminat. Akibatnya justru bahan makanan yang bermerek dan mahal tidak terjual. Misalnya coklat dengan merek ternama dan mahal akan menurun peminatnya, sehingga tidak terjual sampai hampir dekat tanggal kadaluwarso. Karena berjumlah banyak pasti akan terbuang.Â
Jadi sebelum tanggal kadaluwarsa terlewati diberikan pada Tafel.
Siapa saja penerima bantuan Tafel
Tidak semua orang Jerman kaya dan tidak semua orang yang tinggal di Jerman hidup berkecukupan. Tidak sedikit warga di Jerman yang mendapatkan uang pensiun yang kecil sehingga uang pensiunnya tidak mencukupi untuk membiayai biaya hidup dalam sebulan, bahkan untuk makan kenyang sampai akhir bulan.