Antrean panjang di depan aula gereja di kota kami  Dietzenbach semakin panjang, hampir sampai ke jalan.  Hal ini terjadi setiap hari jumat. Â
Suatu saat ketika saya harus menyelesaikan sesuatu di kantor paroki, mobil saya di cegat dan tidak boleh masuk ke halaman gereja. Terpaksa saya memarkir mobil di tempat lain dan  harus jalan kaki dari tempat parkir ke kantor paroki.
Saya lupa kalau hari ini hari jumat. Hari jumat merupakan hari pembagian bahan makanan pada orang- orang yang membutuhkan.
Apakah itu Tafel?
Tafel merupakan suatu organisasi yang menyelamatkan bahan makanan yang hampir dibuang dan dibagikan pada orang-orang yang membutuhkan.Â
Sejarah Tafel
Tafel pertamakali tahun 1993 dibentuk di Berlin oleh perkumpulan wanita Berlin atau Frauen e.V.
Organisasi ini dibentuk setelah pidato dari mentri sosial saat itu ibu Ingrid Stahmer. Ibu Ingrid Stahmer berbicara tentang situasi gelandangan atau tunawisma di Berlin.
Kemudian ibu Sabine Werth mendirikan Frauen e.V dan mulai bekerja untuk mengumpulkan bahan makanan dari supermarket- supermarket, toko roti atau Bakerei dan pabrik- pabrik bahan makanan dan membagikannya pada orang- orang yang membutuhkan.
Sampai saat ini Tafel telah tersebar di lebih dari 960 kota di Jerman.Â
Siapa saja pekerja Tafel
Tafel dikerjakan oleh para sukarelawan. Sebagian besar Tafel dikerjakan oleh sukarelawan yang tidak menerima gaji. Tafel yang organisasinya telah menjadi besar menggaji juga karyawannya terutama untuk pengambilan bahan makanan dari supermarket, perusahaan makanan dan toko- toko roti.
Bahan makan untuk Tafel dan menyelamatkan makanan supaya tidak dibuang.
Pada dasarnya Tafel selain menolong orang- orang yang membutuhkan juga menyelamatkan bahan makanan supaya tidak terbuang sia-sia.
Berikut ini saya uraikan dari mana saja bahan makanan tafel diperloleh. Seperti telah saya singgung di atas, Tafel diperoleh dari perusahan- perusahaan makanan, supermarket dan toko- toko roti dan lain sebagainya.
Selain itu juga menerima sumbangan berupa uang dari berbagai penyumbang baik itu perseorangan atau perusahaan.
Sumbangan uang tersebut untuk membeli bensin dan menggaji beberapa orang, tetapi sebagian besar adalah sukarelawan.
Bahan makanan untuk Tafel tersebut adalah:Â
-Bahan makanan yang masih bagus dan masih layak dikonsumsi tetapi sudah dekat dengan tanggal kadaluwarso merupakan bahan  makanan untuk Tafel
- Bahan makanan yang pembungkusnya rusak. Bila ada sedikit saja kerusakan di pembungkus bahan makanan, misalnya spageti, kue- kue kering, pasti tidak laku lagi dijual dan akan dibuang di tong sampah, padahal makanan tersebut masih bagus dan layak konsumsi. bila kerusakan pembungkus ini terjadi di perusahaan besar pasti dibuang dan jumlahnya besar sekali. Tafel menyelamatkan supaya tidak dibuang dan dibagikan pada orang- orang yang membutuhkan.
- Kesalahan pemberian etiket
Kadang terjadi kesalahan produksi di suatu perusahaan. Misalnya roti isi keju, etiketnya tertera roti isi selai. Bila kesalahan ini di suatu perusahaan menengah dan besar pasti tidak akan dijual dan akhirnya dibuang. Tafel menyelamatkan makanan yang hampir dibuang ini untuk diberikan pada orang- orang yang membutuhkan.
- Kebutuhan akan bahan makanan yang selalu segar dan ukuran dan bentuk yang ideal.
Roti, buah dan sayuran hanya akan dijual dalam satu hari saja. Biasanya supermarket dan toko bahan makanan tidak  akan menjual bahan makanan kemarin Untuk menjaga kwalitas. Hal tersebut berakibat bahan makanan segar ini akan selalu dibuang bila toko tutup pada malam hari, meskipun kualitasnya masih bagus dan masih sangat layak dikonsumsi.
Saya bekerja di supermarket, kadang saya hampir menangis bila melihat dan ikut menghitung berapa banyak bahan makanan yang harus dibuang. Saya ingat saudara- saudara yang lapar dan besyukur bila boleh makan kenyang sekali saja dalam sehari. Untunglah supermarket tempat saya bekerja juga bekerja sama dengan Tafel.
-Bergantinya musim.
Seperti saat ini, bulan September, Â musim beralih dari musim panas ke musim gugur dan musim gugur kali ini terasa amat dingin, sedangkan musim panas yang baru saja lewat sangat panas.Â
Tidak bisa dihindari lagi bila stok daging untuk grill di supermarket masih menumpuk sedangkan pembeli tidak lagi mau membeli, meskipun di jual murah. Makanan ini akan dibetikan pada Tafel.
- Menurunnya minat pembelian suatu barang.
Saat ini dimana semua harga- harga naik dan tidak hanya bahan makanan naik, banyak orang berhemat. Bahan makanan bermerek dan mahal pasti dihindari atau sedikit peminat. Akibatnya justru bahan makanan yang bermerek dan mahal tidak terjual. Misalnya coklat dengan merek ternama dan mahal akan menurun peminatnya, sehingga tidak terjual sampai hampir dekat tanggal kadaluwarso. Karena berjumlah banyak pasti akan terbuang.Â
Jadi sebelum tanggal kadaluwarsa terlewati diberikan pada Tafel.
Siapa saja penerima bantuan Tafel
Tidak semua orang Jerman kaya dan tidak semua orang yang tinggal di Jerman hidup berkecukupan. Tidak sedikit warga di Jerman yang mendapatkan uang pensiun yang kecil sehingga uang pensiunnya tidak mencukupi untuk membiayai biaya hidup dalam sebulan, bahkan untuk makan kenyang sampai akhir bulan.
Apalagi saat ini dimana harga bahan makanan dan bahan bakar melonjak tinggi mengakibatkan semakin panjangnya antrean Tafel.Â
Tafel memberikan bantuan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, mereka adalah:
- Pensiunan
Selain pesiunan yang memiliki pensiun kecil banyak dari mereka orang- orang berpendapatan kecil, seperti single parent yang terpaksa bekerja tidak fulltime karena harus menjaga anak- anak.
- Tunawisma.
Di Jerman banyak sekali penyebab sehingga orang bisa jatuh menjadi tunawisma, meskipun dinas sosial pasti membantu mereka.
-Pengungsi.
Para pengungsi dari mana saja, seperti Ukraina, Afganistan dan lain sebagainya boleh menerima bantuan dari Tafel. Sejak perang Ukraina penerima Tafel melonjak tajam.
- Orang- orang penerima dana sosial atau Sosialhilfe Hartz IV.
Mereka adalah orang- orang yang karena sesuatu tidak bisa bekerja dan menerima tunjangan sosial.
Misalnya ibu yang bercerai dan mengasuh anak- anaknya sendiri dan tidak bisa bekerja.
- Student
Student yang karena suatu sebab tidak bisa bekerja sampingan atau bekerja sampingan tetapi tidak mencukupi kebutuhan bahan makanan sehari - hari.
Di saat pandemi banyak student yang kehilangan pekerjaan sampingan mereka karena tempat kerja mereka tutup. Misalnya banyak dari mereka yang bekerja di restauran, hotel dan bandara.Â
Saat pandemi restoran dan hotel tutup, saat itu mereka benar- benar kehilangan pekerjaan. Tidak  semua student berasal dari keluarga kaya dan membiayai kuliah mereka.
- Keluarga berpendapatan kecil tetapi memiliki banyak anak.
Banyak pendatang dari luar Jerman yang memiliki banyak anak.Â
Keluarga dengan banyak anak ini juga sangat memerlukan bantuan dari Tafel.
Kesulitan asupan di Tafel
Saat ini di saat krisis bahan bakar dan inflasi yang tinggi di mana harga bahan makanan melonjak tinggi Tafel sangat dibutuhkan dan kebutuhan Tafel semakin meningkat.
Peningkatan kebutuhan akan bantuan Tafel tidak dibarengi dengan pengadaan bahan makanan untuk Tafel.Â
Saat ini banyak Tafel yang kesulitan mendapat bahan makanan karena penerimaan dari toko dan supermarket semakin sedikit.Â
Masa sulit juga dirasakan di Tafel.
Para penyumbang juga semakin sedikit karena mereka sendiri juga menghemat untuk pembayaran bahan bakar dan bahan makanan yang semakin mahal.
Demikianlah sedikit gambaran tentang Tafel penolong orang- orang berpendapatan kecil di Jerman.
Dietzenbach, 22 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H