Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Hari-hari Pertama Awal Tahun di Zuerich yang Lockdown

4 Januari 2022   23:00 Diperbarui: 6 Januari 2022   01:57 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat wisata di Swiss - Danau Zurich dan pemandangan Rapperswil.(Sumber: www.myswitzerland.com)

Seperti orang- orang muda Eropa pada umumnya, tidak peduli apa warna kulitnya, tetapi cerdas dan menguasi beberapa bahasa. 

Contohnya Nina, gadis berkulit hitam, lahir di Mali, tentu saja berbahasa Mali, sekolah dan studi di Perancis, tentu saja berbahasa Perancis, Inggris dan Jerman.

Dunia merupakan rumah mereka

Wow memang anak- anak zaman sekarang, dunia merupakan rumahnya, tidak lagi terkotak-kotak lagi, hanya di Mali saja, atau di Indonesia saja.

Saya juga bersyukur Michael, dengan kemauan kerasnya mau keluar dari kenyamanan kampungnya di Dietzenbach dekat Frankfurt, meskipun hanya di negara tetangga, Swiss tetapi mau keluar.

Pada mulanya tidaklah mudah, pada awal- awal studinya pernah bimbang, kadang  menangis bila kuliah terasa sulit dan berat. Mengapa tidak tinggal di rumah saja dan studi di Frankfurt atau Jerman saja. Tetapi sekarang bersyukur akan tekadnya untuk maju dan kemandiriannya.

Suatu  saat saya mengunjungunya di St. Gallen dan jam 07.00 pagi, jam wecker sudah berbunyi meskipun kemarin tengah malam baru tiba dari Frankfurt. Bangun langsung memanggang roti dari lemari beku, mandi, sarapan dan siap ke Uni atau kampus..

Michael saat itu bilang "Mama, ich muss dran gewohnen immer frueh auf zu stehen und hard zu arbeiten damit mein Ziel ereichen kann" (Mama saya harus membiasakan diri bangun pagi dan kerja keras supaya tujuan hidupku tercapai, karena hanya dengan disiplin dan kerja keras, tujuan hidupku akan tercapai").

Terenyuh dan syukur saat itu sebagai orang tuanya, di mana anak semuda itu sudah memiliki tujuan hidup dan kemauan yang keras.

Minum kopi dengan Philipp

Sambil menunggu Michael selesai bekerja, saya tenang- tenang menulis kisah ini. Philipp dan saya keluar sebentar untuk pergi ke toko mainan mencari hadiah ulang tahun, Matteo, putra dari  anak Patern saya atau anak babtis saya yang akan berulang tahun tanggal 13 Januari nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun